Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

8 Lembaga Belajar Spirit Inovasi ke Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: banyuwangikab.go.id

BANYUWANGI – Keberhasilan Banyuwangi dalam mengembangkan pelayanan publik menarik perhatian berbagai pihak untuk belajar ke daerah ini.

Dilansir dari banyuwangikab.go.id, sedikitnya ada 8 pimpinan daerah dan lembaga yang menyerbu Banyuwangi dalam dua hari ini, Kamis – Jumat (12-13/12/2019).

Delapan pimpinan daerah/lembaga tersebut adalah Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Habib Ismail Bin Yahya; Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jawa Timur, Bahrussam Yunus; Ketua Pengadilan Agama Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.

Lalu ada Kepala Bagian Tata Laksana Biro Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Jenderal Kemenag RI, Donna Aprillida; Plt. Bupati Kudus Provinsi Jawa Tengah, Hartopo; serta Kepala Bidang Penindakan BPOM Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan, Mahdalena. Hadir juga Pemkab Buleleng Bali, dan Pemkab Cianjur, Jawa Barat.

Secara blak-blakan mereka mengaku ingin sharing berbagai inovasi Banyuwangi, khususnya praktik pelayanan publik.

Wakil Gubernur Kalimantan tengah, Habib Ismail Bin Yahya mengaku, maksud kedatangan pihaknya ke Banyuwangi adalah untuk studi tiru berbagai inovasi Banyuwangi.

“Kami juga ingin belajar bagaimana cara Banyuwangi menggerakkan warga dan jajarannya terus berinovasi yang akhirnya meningkatkan kemakmuran daerahnya,” ungkap Habib.

Plt. Bupati Kudus, Hartopo juga mengungkapkan hal yang senada. Dia mengaku ingin meningkatkan pelayanan publik di daerahnya.

“Untuk itu kami berkunjung ke Banyuwangi yang selangkah lebih maju di bidang pelayanan publik dibandingkan Kudus,” tuturnya.

Hartopo mengatakan, Banyuwangi sudah sangat viral. Dirinya banyak mendengar tentang good practice pelayanan publik di Banyuwangi.

“Untuk itu, kami ingin mengadopsi pelayanan publik Banyuwangi, khususnya Mall Pelayanan Publik,” ujar Hartopo.

Hal serupa juga diungkapkan Kepala Bagian Tata Laksana Biro Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Jenderal Kemenag RI, Donna Aprillida. Menurutnya, Kemenag merupakan organisasi besar yang melayani banyak pelayanan.

“Kami terus menggali masukan dan belajar ke berbagai pihak untuk meningkatkan pelayanan itu,” ungkap Donna.

“Kami ingin belajar bagaimana Bupati Anas menggerakkan jajaran dan masyarakatnya sehingga mereka mau bergotong royong meningkatkan pelayanan publik,” imbuhnya.

Donna berharap apa yang didapatkan dari Banyuwangi ini bisa menjadi bekal membuat perubahan di tempatnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik maksud kunjungan mereka.

Bupati Anas menjelaskan bahwa Banyuwangi selalu ingin mengedepankan pelayanan publik. Salah satunya dengan membuat Mal Pelayanan Publik, mal yang mengintegrasikan 202 pengurusan dokumen kependudukan dan perijinan lintas sektoral.

“Terintegrasinya berbagai layanan ini, digagas untuk mendorong layanan yang bersih, transparan, dan akuntabel,” ungkap Bupati Anas.

“Kami bersyukur, upaya Pemkab Banyuwangi membuat Mal Pelayanan Publik telah mampu meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah kepada warganya. Tentu ke depan berbagai fasilitas juga akan di tambah, sehingga masyarakat semakin nyaman dan dimudahkan,” paparnya.

Mall Pelayanan Publik Banyuwangi saat ini telah melayani 202 layanan pengurusan dokumen/perijinan lintas sektoral. Mulai dari pengurusan surat yang dikeluarkan pemkab, kepolisian, Kementerian Agama, Badan Pertanahan Nasional, BPJS, Kantor Pajak Pratama, hingga imigrasi.

Layanan ini bahkan menyediakan ruang untuk konsultasi masalah pernikahan dan keluarga yang disediakan oleh Kementerian Agama. Selain itu juga ada layanan terpadu bagi mereka yang akan bekerja di luar negeri.

“Pemkab juga membuka pasar pelayanan publik di areal pasar tradisional Kecamatan Genteng dan Rogojampi agar pelayanan kepada masyarakat semakin dekat,” kata Bupati Anas.

Sehingga dengan adanya Pasar Pelayanan Publik di Genteng dan Rogojampi ini, masyarakat cukup datang ke sini sehingga tidak perlu jauh-jauh dan membuang waktu ke kota.

“Ini adalah cara pemerintah daerah untuk mempercepat dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat,” imbuhnya.

Bupati Anas melanjutkan, selain Mall Pelayanan Publik, Banyuwangi juga memiliki banyak inovasi pelayanan publik yang lain.

Diantaranya, program penanganan masalah sosial. Mulai dari Rantang Kasih, pemberian makanan gratis setiap hari kepada warga lansia miskin; Gancang Aron, pengantaran obat dari RSUD ke rumah warga miskin berkolaborasi dengan ojek online, GOJEK; Siswa Asuh Sebaya (SAS); hingga Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh).