Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Abu Barujari Mulai Menjauh

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Sebaran abu vulkanik akibat letusan Gunung Barujari-anak Gunung Rinjani di Lombok, NTB, berada di atas langit Banyuwangi beberapa hari lalu. Akibat abu vulkanik itu, aktivitas di Bandara Blimbingsari  ditutup.

Namun, sejak kemarin (5/11) abu vulkanik sudah menjauh dari wilayah Banyuwangi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi menyebutkan, arah angin yang membawa abu vulkanik saat ini  mengarah ke barat daya.

Prakirawan BMKG Banyuwangi, I Gede Agus Purbawa, mengatakan angin yang membawa abu vulkanik Gunung Barujari terpantau mengarah ke barat daya atau menjauh dari Banyuwangi sejak Rabu (4/11) siang kemarin. Meski sudah menjauh dari Banyuwangi, tidak menutup kemungkinan sebaran abu akan mengarah ke Banyuwangi lagi beberapa hari ke depan.

Dia menambahkan, abu vulkanik Gunung Barujari yang terbawa angin ke arah barat  daya itu berada di atas ketinggian 17 ribu feet atau berada di ketinggian 5.200 meter dari permukaan air laut. Angin yang membawa abu vulkanik itu terpantau BMKG berkecepatan 10 knot atau sekitar 18 Km/jam.

“Meski sudah terpantau menjauh, tidak menutup kemungkinan angin mengarah ke Banyuwangi lagi karena arah angin bisa berubah-ubah,” kata Gede kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Sementara itu, meski abu vulkanik Gunung Barujari sempat berada di wilayah Banyuwangi, tapi belum ada laporan bahwa abu vulkanik tersebut mengganggu aktivitas masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam Suryadi, mengatakan sebaran abu memang sempat berada di atas langit Banyuwangi. Namun, pantauan petugas di lapangan abu tidak sampai jatuh ke permukaan wilayah Banyuwangi.

“Dari Pesanggaran sampai Wongsorejo, utamanya daerah pesisir, sudah kita sisir. Abu vulkanik tidak ada yang jatuh ke permukaan dan tidak mengganggu masyarakat,” kata Eka. (radar)