Akibatnya, air meluber ke rumah-rumah warga sekitar. Uniknya, plengsengan Sungai Paolong sisi selatan jauh lebih tinggi daripada plengsengan sisi utara. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lokasi kejadian menyebutkan, banjir tersebut baru surut sekitar 2 jam kemudian. Setelah air surut, warga langsung menguras air yang masuk ke rumah mereka masing-masing. Tulus Subagio, 43, warga se tempat mengatakan, banjir rob memang kerap melanda se kitar tempat tinggalnya.
Dika t akan, rumah warga yang berlokasi di sisi utara Sungai Paolong kerap tergenang air lantaran plengsengan sungai tersebut terlalu rendah. “Harapan kami, plengsengan Sungai Paolong ini ditinggikan. Minimal sama dengan plengsengan sisi selatan,” harapnya. Pernyataan senada dilontarkan Nanik, 35, warga lain. Menurut dia, nyaris setiap bulan lingkungan tempat tinggalnya tergenang air. “Biasanya banjir terjadi selama tiga hari. Puncak banjir kali ini kami prediksi berlangsung besok (hari ini 26/5). Banjir rob nyaris rutin terjadi pada akhir bulan seperti saat ini,” kata dia. (radar)