Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Air Sering Habis, Jamaah Bingung

GRATIS: Bus Saptco siap mengantar jamaah dari maktab ke Masjidilharam tanpa dipungut biaya.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
GRATIS: Bus Saptco siap mengantar jamaah dari maktab ke Masjidilharam tanpa dipungut biaya.

KELUHAN kembali dirasakan jamaah haji Banyuwangi kloter 74. Jamaah yang menempati maktab di kawasan Jakfariah, Jumaizah, Makkah, Nomor 421, itu sering kesulitan mendapat air. Ironisnya, kesulitan air terjadi sebelum wukuf hingga hari ini.

Sebenarnya setiap hari pihak maktab mendatangkan tangki air untuk mengisi bak-bak air. Namun, suplai air itu tidak sebanding dengan jumlah jamaah yang menempati maktab. Akhirnya, jamaah pun harus berebut mendapat air agar bisa digunakan untuk mandi dan mencuci.

Kejadian lucu pernah terjadi, yaitu saat seorang jamaah mandi dan tiba-tiba keran air tidak berfungsi, sedangkan air di bak sudah habis,” kata Jaenuri yang juga pemilik Sarana Informasi Computer (SIC) Banyuwangi itu Jamaah haji pun sangat mengeluh dengan kekurangan air itu. Mereka bingung harus mengadu kepada siapa. Sebab, air sangat dibutuhkan.

Kadang subuh mati, pagi hidup, tapi sore hati mati lagi. Itu pun suplai airnya sangat sedikit,” ujar nya. Jaenuri berharap keluhan itu segera diatasi. Dia yakin keluhan serupa terjadi di maktab lain. Namun, karena bingung harus mengadu kepada siapa, akhirnya jamaah hanya bisa menggerutu. “Mudah-mudahan cepat teratasi, sehingga saat hendak mandi, kita tidak ha rus beli air galon,” cetusnya.

Sementara itu, jamaah haji asal Banyuwangi sebagian besar sudah selesai melaksanakan rukun dan syarat haji. Kecuali kaum perempuan yang kebetulan sedang berhalangan, sehingga mereka belum bisa menuntaskan kegiatan haji. Tetapi, bagi perempuan yang berhalangan, mereka bisa melanjutkan setelah suci dari hadas. Apalagi, jadwal jamaah tinggal di Makkah masih cukup lama.

Kita sedang menunggu pemberangkatan ke Madinah, jadwalnya sekitar dua minggu lagi,” ujar Gufron Mustofa, petugas haji dari Kemenag Banyuwangi. Gufron mengaku belum tahu pasti jadwal berangkat ke Madinah. Tetapi, pihaknya mendapat informasi bahwa pemberangkatan masih agak lama. “Selama tinggal di Makkah, jamaah asal Banyuwangi memperbanyak ibadah sunah,” imbuhnya.

Meski maktab agak jauh dari Masjidilharam, tapi tidak ada kendala melakukan tawaf dan sa’i. Mereka ada yang berjalan kaki dan naik kendaraan. “Tapi sejak Rabu (31/10) bisa lebih mudah lagi,” jelasnya. Bus Saptco yang melayani jamaah haji dari maktab ke Masjidilharam sudah beroperasi. Bus inilah yang kini melayani jamaah asal Banyuwangi secara gratis. “Kendaraan ini beroperasi dari maktab ke Mas jidilharam pulang-pergi,” ungkapnya.

Sementara itu, setelah beberapa pekan menunaikan ibadah haji di Makkah dan Ma d inah, Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas akan pu lang pada Minggu pagi sekitar pukul 10.30 dengan naik pesawat Lion Air. Begitu sampai di Bandara Blimbingsari, bupati berencana langsung pulang ke rumah orang tuanya di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Selain sungkem kepada ibundanya, orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi itu juga akan memberi kesempatan warga berziarah haji.

Hanya saja, waktu yang diberikan kepada masyarakat untuk berziarah haji cuma satu hari. “Ziarah hajinya mulai siang sampai malam saja, karena Senin pagi saya harus nyambangi warga yang mulai terkena dampak dan resah dengan Gunung Raung,” tutur bupati kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin sore. Usai menyambangi warga yang mulai resah dengan status Gunung Raung, sore hari setelah salat Asar, bupati berencana menerima para staf pemkab yang akan berziarah haji. “Sore hari para staf dan warga di pendapa,” sebutnya. (radar)