Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Anak Logam Pelabuhan Ketapang Terjepit KMP Munic

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KALIPURO – Larangan anak logam untuk tidak mencari uang dari penumpang di sekitar dermaga Pelabuhan ASDP Ketapang karena sangat berbahaya tampaknya masih diabaikan. Rizal Haryono, 12 warga RT03/RW08 Dusun Krajan, Desa Ketapang seorang anak logam  akhirnya menjadi korbannya.

Bocah yang biasa mencari rezeki  dengan menjadi anak logam ini  diketahui terjepit kapal yang hendak bersandar. Beruntung nyawanya masih bisa terselamatkan.  Korban hanya mengalami luka yang tidak terlalu parah.  Diketahui, korban hanya mengalami luka memar di kepala dan  tangan kiri.

Saat ini yang bersangkutan masih menjalani perawatandi RSUD Blambangan dengan kondisi masih sadar. ”Korban terjepit KMP Munic yang akan sandar. Alhamdulillah nyawanya masih terselamatkan dan korban sudah  kami antar ke rumah sakit untuk menjalani perawatan,” kata Kapolsek KPT, AKP Sudarmaji.

Informasi yang diperoleh Jawa  Pos Radar Banyuwangi, korban terjepit KMP Munic di dermaga  MB I Pelabuhan ASDP Ketapang   sekitar pukul 13.30, Minggu (8/1),  kemarin. Saat itu, dia bersama rekan-rekannya yang juga anak logam sudah dilarang oleh pihak   sekuriti pelabuhan agar segera menghindar dari dermaga lantaran  ada KMP Munic akan sandar.

Namun, bukannya menjauh, anak-anak logam itu malah mendekat dan terjun di sela-sela antara kapal dan dermaga. Seperti diketahui, kedatangan kapal yang sandar memang menjadi rezeki  bagi anak logam karena peluang mendapatkan uang lebih banyak.

”Saat itu korban langung terjepit,  untungnya di antara kapal dan  dermaga itu ada karetnya, jadi  nyawanya masih terselamatkan,” kata Manajer Usaha Pelabuhan ASDP Ketapang, Ardhi Ekapati. Ardhi mengatakan, setelah kejadian berlangsung, Polsek KPT, sekuriti, dan petugas kesehatan langsung  memberikan pertolongan kepada korban.

Korban langsung dilarikan  ke RSUD Blambangan dengan menggunakan mobil am bulans. Sementara rekan-rekan korban yang sebelumnya berenang bersama di sekitar dermaga Pelabuhan ASDPKetapang langsung kabur karena ketakutan melihat temannya menjadi  korban.

”Keluarga korban sudah memahami kalau aktivitas anaknya ini melanggar aturan. Untuk biaya  pengobatan korban RSUD Blambangan pihak KMP Munic yang menanggungnya,” jelasnya. Pihak ASDP Ketapang meminta kepada seluruh anak logam di  Pelabuhan ASDP Ketapang untuk menghentikan aktivitasnya mulai saat ini. Meski sudah sering dilarang,   namun hingga saat ini anak logammasih mencuri-curi tetap mencarirezeki di sekitar dermaga pelabuhan   meski itu berbahaya.

”Ini himbauan keras, agar dipatuhi oleh anak logam.  Bukan tidak boleh mencari rezeki   di pelabuhan. Tapi ini demi keselamatan anak logam itu sendiri.  Mudah-mudahan musibah yang  menimpa Rizal ini tidak terulang kembali,” pungkasnya. (radar)