Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Andang Resmi Jabat Rektor Untag 1945

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Drs.-Andang-Subahariyanto,-M.Hum

BANYUWANGI – Ketua Perkumpulan Gema Pendidikan Nasional (Perpenas) Sugihartoyo menepati janji mengangkat rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi setelah masa jabatan rektor lama berakhir tepat pukul 00.00 kemarin (17/3).

Untuk melindungi segenap civitas akademika Kampus Merah Putih dari kevakuman kepemimpinan, dia resmi mengangkat Drs. Andang Subahariyanto, M.Hum sebagai Pelaksana Harian (Plh) rektor Untag kemarin.

Prosesi pengangkatan Subahariyanto sebagai nakhoda baru Untag dilakukan di ruang F-4 kampus Universitas yang mengusung jargon Taat Asas dan Penuh Prestasi tersebut. Mantan Pembantu Rektor (PR) III Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Jember (Unej), itu didaulat menjadi Plh Rektor Untag selama 90 hari kerja.

Ya, meskipun sebelumnya kubu Waridjan yang juga mengklaim sebagai ketua sah Perpenas telah melantik Dr. Sihar Simanullang S.H. MAP, Sugihartoyo merasa perlu melantik rektor baru Untag. Sebab, masa jabatan Waridjan sebagai Ketua Perpenas periode 2010-2015 sudah berakhir sejak 21 Oktober 2015 lalu.

Artinya, Waridjan tidak berhak melakukan pengangkatan rektor Untag yang merupakan salah satu unit lembaga pendidikan dibawah naungan  Perpenas. Menurut Sugihartoyo, dirinya perlu mengangkat rektor Untag demi melindungi kepentingan segenap civitas akademika di kampus yang berlokasi di jalan Adi Sucipto tersebut.

Dikatakan, beberapa waktu lalu pihaknya sudah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Jatim. Hasil koordinasi tersebut, Dikti maupun Kopertis “hanya” mengakui rektor yang diangkat oleh pengurus badan penyelenggara yang memiliki legal-formal, yakni surat keputusan persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum-HAM).

“Sebagai pengurus badan penyelenggara yang memiliki surat keputusan persetujuan Kemenkum-HAM, kami berkewajiban melindungi segenap civitas akademika Untag,” ujarnya.  Kenapa memilih Andang? Sugihartoyo mengaku pihaknya ingin merangkul semua pihak yang ada di lingkungan Untag pasca munculnya faksi-faksi di internal kampus tersebut akibat konflik Perpenas yang meruncing beberapa waktu lalu.

“Pak Andang kami nilai punya kapasitas untuk merangkul semua pihak yang ada di Untag,” kata dia.  Selain itu, imbuh Sugihartoyo, Andang dinilai memiliki kapabilitas untuk memajukan Untag, terutama di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Sebab, selain malang melintang di bidang kemahasiswaan, Andang juga memiliki seabrek pengalaman di bidang riset. “Selama ini Pak Andang sangat getol memberdayakan kemahasiswaan. Kami berharap selama tiga bulan memimpin Untag, Pak Andang bisa memberikan terobosan-terobosan agar bidang kemahasiswaan menjadi branding Untag,” paparnya.

Masih kata Sugihartoyo, setelah  masa jabatan Andang sebagai Plh. Rektor Untag berakhir, Perpenas akan melakukan evaluasi. Evaluasi diperlukan untuk menilai apakah perlu menunjuk rektor baru atau mengangkat Andang sebagai rektor definitif.

“Sebelum menentukan itu, kami uga akan mendengar masukan dari senat,” cetus pria yang karib disapa Pak Gik tersebut. Dalam sambutannya, Andang mengaku telah melakukan pertimbangan sebelum menerima “pinangan” Sugihartoyo untuk menjadi Plh. Rektor Untag.

Pertimbangan utama, dia ingin menyelamatkan kepentingan publik, terutama civitas akademika Untag dan membawa kampus merah putih tersebut menjadi institusi yang semakin besar. “Kemenkum-HAM sudah memberikan legalitas kepengurusan Perpenas kepada Pak Gik. Maka saya mempertimbangkan hal itu. Saya tidak melihat Pak Gik dan Pak Waridjan  di grup mana, keduanya teman  baik sava,” kata dia.

Pertimbangan kedua, kata Andang, sebagai Plh Rektor, pihaknya akan bekerja untuk para pihak, bukan hanya untuk satu pihak. Dia mengaku siap memuliakan semua pihak yang ada di lingkimgan Untag. “Pertimbangan lain, saya ingin bercita-cita mengembangkan Untag sebagai pelopor pendidikan yang berkarakter kebangsaan.

Untag kami harap mampu melahirkan generasi yang kuat. Generasi yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), tetapi juga berkarakter dan berwawasan kebangsaan,” ucapnya. Ditanya apakah dirinya siap  kelak ditunjuk sebagai rektor definitif Untag. Andang menjawab diplomatis.

Menurut dia, jika saat diminta menjadi Plh. Rektor dia mengajukan syarat, maka dia juga akan mengajukan syarat ketika ditunjuk sebagai rektor definitif. “Tetapi pada prinsipnya, jika itu untuk kepentingan pendidikan, saya harus siap,” pungkasnya.

Sementara itu, pengangkatan rektor Untag oleh kubu Sugihartoyo kemarin menuai tanggapan positif kalangan mahasiswa. Bahkan, setelah prosesi pengangkatan Andang yang digeber di lantai II Kampus Merah Putih selesai digelar, para mahasiswa mencegat Andang di halaman kampus.

Dua perwakilan mahasiswa,  Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa dan Ketua MPM, Nanang, mengalungkan rangkaian bunga ke leher Andang. Respons mahasiswa kepada Andang bertolak belakang dengan yang diberikan kepada rektor Untag kubu Waridjan, yakni Sihar.

Mahasiswa menolak pengangkatan Sihar lantaran dinilai tidak prosedural dan tidak sesuai dengan Undang-Undang (UU) yang berlaku. “Yang kami dengar, proses pemilihan dan pelantikan tidak sesuai dengan Udang-Undang yang berlaku, serta tidak sesuai dengan statuta Untag  sendiri,” ujar Ketua BEM Untag, Siti Nur Cholisah Selasa (15/3).(radar)