Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Andi Nahkodai Kabinet Akaba

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

andiBANYUWANGI- Ir. Andi Dachlan Sadly dilantik sebagai Direktur Akademi Kelautan Banyuwangi (Akaba) pada Kamis (10/10) lalu. Sebagai direktur baru, Andi berkomitmen akan menjalankan tugas sebaik-baiknya sesuai sumpah jabatan. Dia juga siap melaksanakan program-program, di antaranya perbaikan sarana dan prasarana. Pelantikan di kampus Akaba disambut meriah oleh civitas akademika serta unsur maritim wilayah Ketapang.

Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi Letkol. Laut Edi Eka S, Kapolsek Kalipuro, Asisten Bupati Bidang Perekonomian, dan Manajer Pelindo III Banyuwangi, hadir dalam pelantikan tersebut. Tak ketinggalan perwakilan Bosowa Banyuwangi, unsur maritim yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai dan Penyeberangan (Gapasdap), serta beberapa tokoh masyarakat Ketapang.

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Banyuwangi (YPTB) Drs. H. Sabari, MPd menyampaikan bahwa lulusan Akaba tidak boleh kalah kualitasnya dengan perguruan tinggi lain. Hal yang sama juga disampaikan Komandan Lanal. Edi menegaskan bahwa lulusan Akaba dipastikan langsung mendapat pekerjaan, karena kebutuhan tenaga kerja di kelautan masih sangat terbuka. Sedangkan lulusan peguruan tinggi ilmu pelayaran masih sangat terbatas.

Perguruan tinggi maritim di Indonesia hanya ada 26. Wakil Direktur I Bidang Akademik Akaba, Suwarso, SE menambahkan, Akaba memiliki prospek sangat potensial untuk dikembangkan, karena Banyuwangi memiliki sumber daya kelautan yang strategis. Oleh karenanya, kata dia, tahun ini sedang diproses penambahan tiga program studi, yakni Nautika, Teknika, dan Teknik Kelistrikan Kapal. Tujuannya untuk memenuhi SDM bidang pelayaran niaga di wilayah Banyuwangi, nasional, dan internasional.

Nasional membutuhkan 24.000 SDM bidang pelayaran niaga per tahun. Sedangkan internasional membutuhkan 100.000 SDM bidang pelayaran niaga per tahun. “Dengan pengalaman nol tahun mendapat gaji $ 1.300 sampai dengan $ 2.000 per bulan, berdasarkan sumber data dari Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI),” ungkapnya. Sementara itu, Wakil Direktur II Bidang Keuangan dan Kepegawaian Akaba, Dr. Haris Balady menyatakan akan lebih memperbaiki manajemen keuangan Akaba secara lebih transparan dan akuntabel.

Antusias masyarakat untuk melanjutkan studinya ke Akaba saat ini cukup tinggi. Hal itu terlihat dari jumlah mahasiswa yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Mahasiswa Akaba tidak hanya berasal dari wilayah Banyuwangi. Banyak yang berasal dari Bima, NTT, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Staf pengajar Akaba tidak hanya berasal dari dosen tetap di lingkungan Kopertis 7.

Tetapi juga didukung oleh staf pengajar dari praktisi industri pelayaran dan unsur birokrasi.  Dengan keterlibatan dari pihak-pihak tersebut dipastikan lulusan Akaba memiliki kualitas tinggi. Hal ini terbukti setiap tahunnya permintaan lulusan Akaba selalu habis terpesan dunia usaha dan industry. Bahkan dipesan sebelum mereka lulus.(radar)