Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Antisipasi Aksi Teror, Jalur Masuk ke Bali Diperketat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KALIPURO – Aksi teror bom di Jakarta benar-benar mengusik aparat kepolisian di daerah, tak terkecuali di Banyuwangi. Mulai pukul 15.00 kemarin (14/1) akses ke Bali lewat penyeberangan Ketapang diperketat. Puluhan polisi bersenjata lengkap disebar di pintu masuk ASDP Ketapang untuk memeriksa semua kendaraan yang hendak ke Bali.

Pemeriksaan dipimpin langsung Kabag Ops Polres Banyuwangi Kompol Sujarwo. Setelah apel dilaksanakan, seluruh personel  menyebar di segala penjuru loket di pintu masuk ASDP Ketapang. Segala jenis kendaraan juga diperiksa.

Anjing pelacak dikerahkan untuk mengendus barang-barang yang dirasa mencurigakan dan berbahaya. Sujarwo mengatakan, khusus di Pelabuhan ASDP Ketapang ini memang pihak Polres Banyuwangi memberikan perhatian lebih.

Sebab, pelabuhan merupakan jalur darat satu-satunya menuju Bali dari Pulau Jawa. “Kita kerahkan 30 personel. Pemeriksaan kita perketat. Sasarannya bahan peledak (handak), senjata tajam (sajam), dan tindak pidana lain,” tegasnya.

Penjagaan dan pemeriksaan ekstra ketat di Pelabuhan ASDP Ketapang itu dilakukan dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. Antisipasi dilakukan sampai kondisi memang benar-benar aman. “Setiap hari sebenarnya sudah kami lakukan pemeriksaan ini. Tetapi, menyikapi kejadian di Jakarta itu, sesuai perintah Menpan, kekuatan akan kami lipat gandakan dua kali,” terangnya.

Mengingat peristiwa teror bom di Jakarta terjadi di dekat pos polisi, Sujarwo mengimbau pasukannya ekstra waspada. Dia juga mengimbau agar pos-pos polisi di Banyuwangi dijaga minimal oleh dua petugas kepolisian.

“Ini sudah menjadi risiko kita. Tetap waspada, satu pos polisi minimal harus dijaga dua petugas,” pungkasnya. Sujarwo menegaskan, untuk mengantisipasi gangguan keamanan, seperti teror dan lain-lain, kepolisian akan menambah kekuatan pengamanan.

Konsentrasi pengamanan tersebut akan difokuskan di sejumlah objek vital. Tentang titik yang menjadi fokus pengamanan, menurut Sujarwo, adalah bandara dan pelabuhan. Termasuk, lokasi masyarakat berkumpul, seperti supermarket, mal, dan pasar.

Personel kepolisian akan ditempatkan di lokasi-lokasi itu dengan jumlah lebih banyak. Sejumlah kantor pemerintahan juga akan diperketat. Tidak sekadar menambah personel keamanan, polisi juga meningkatkan pengawasan barang bawaan.

Mereka yang berada di tempat umum dan objek vital yang dicurigai akan dilakukan pemeriksaan khusus. “Ini untuk mencegah potensi terjadinya teror dalam bentuk bom dan lain-lain,” tandasnya.  Sementara itu, aksi teror yang terjadi di Jakarta disikapi serius Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Yuddy Chrisnandi.

Tak pelak, permintaan kepada aparat untuk meningkatkan kewaspadaan menjadi pesan pertama yang dia sampaikan saat berkunjung ke Banyuwangi kemarin ( 14/11).  “Apa kabar wartawan. Sudah tahu di Jakarta ada apa?” ujar Yuddy begitu turun dari kendaraan yang dia tumpangi tepat di depan lounge pelayanan publik kantor Pemkab Banyuwangi.

“Sudah Pak. Ada aksi pengeboman,” sahut para wartawan.  “Pak Kapolres, tingkatkan kewaspadaan semua jajaran,” sambungnya kepada Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama yang kala itu juga berada di depan bunga pemkab.

Permintaan meningkatkan kewaspadaan itu kembali Yuddy katakan setelah memberikan arahan tentang akuntabilitas pemerintahan kepada jajaran Pemkab Banyuwangi. “Tutup semua kemungkinan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas),”pintanya.

Menteri Yuddy juga meminta segenap anggota forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) segera melakukan rapat koordinasi. “Lakukan deteksi dini potensi gangguan kamtibmas di Banyuwangi. Kejadian di Jakarta ambil hikmahnya. Lakukan langkah-lanhkah yang antisipatif, aktif, dan responsif, untuk melindungi kepentingan masyarakat,” cetusnya.

Selain itu, dia menegaskan tugas menjaga situasi kamtibmas bukan hanya berada di tangan TNI/ Polri. lebih dari itu, seluruh elemen masyarakat juga harus mengambil peran dalam menjaga situasi kondusif di lingkungan sekitar.

“Jangan segan melapor kepada aparat jika mendengar, melihat, atau mengetahui gerak-gerik orang asing yang mencurigakan,” pungkasnya.(radar)