Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Antrean di Gilimanuk Mengular Sejauh 3 Km

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KALIPURO – Penutupan dermaga MB di Pelabuhan ASDP Ketapang dan Gilimanuk telah dimulai sejak Senin kemarin (27/10). Penutupan dermaga itu dilakukan karena pihak ASDP melakukan proses rehabilitasi dermaga MB I dan II di Pelabuhan ASDP Ketapang maupun Gilimanuk.

Pada rehabilitasi pertama, dermaga MB II yang terlebih dahulu ditutup. Ditutupnya dermaga MB II di Ketapang dan Gilimanuk itu menyebabkan kendaraan yang akan masuk ke dalam kapal harus menunggu lebih lama.

Akibatnya, antrean terlibat di halaman parkir Pelabuhan ASDP Ketapang. Imbas penutupan dermaga MB II yang juga dilakukan di Pelabuhan ASDP Gilimanuk itu menyebabkan antrean kendaraan mengulur ke jalan raya sejauh 3 Km Senin (26/10) malam kemarin.

Manajer Operasional PT. lndonesia Ferry ASDP Ketapang, Wahyudi Susianto, mengatakan saat ini dermaga yang ditutup adalah dermag MB II, baik di Ketapang maupun di Gilimanuk.  Pihaknya menyadari imbas penutupan dua dermaga itu mengakibatkan keterlambatan masuknya kendaraan menuju kapal di pelabuhan.

Sebab, dengan ditutupnya dermaga MB II, hanya dermaga ponton dan dermaga MB I yang beroperasi. Wahyudi menambahkan, antrean kendaraan di Pelabuhan ASDP Ketapang memang belum terjadi secara signifikan. Kepadatan kendaraan, terutama truk dan bus, hanya terjadi di halaman parkir pelabuhan.

Antrean kendaraan yang terjadi di Pelabuhan Gilimanuk terjadi lantaran pola masuk kendaraan, terutama truk di Bali, secara bersamaan terjadi pada sore sampai malam. ”Tadi malam (26/10) di Gilimanuk antre kendaraan sampai keluar pelabuhan ke daerah Cekik atau sekitar 3 Km dari pelabuhan.

Kalau di Ketapang mah belum ada antrean panjang, hanya di dalam halaman parkir,” jelasnya. Untuk mengantisipasi apabila terjadi antrean panjang di pelabuhan, pihak ASDP Ketapang telah menyiapkan sebuah opsi penjualan tiket untuk truk berukuran sedang bisa dilakukan di Pelabuhan LCM Ketapang.

Sebab, selama ini tiket truk berukuran sedang hanya dijual di Pelabuhan ASDP Ketapang. Selain itu, karena kapal yang beroperasi di dermaga MB I dan ponton yang awalnya 17 kapal menjadi 12 kapal, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar kapal-kapal besar lebih diutamakan beroperasi.

”Kalau kapal besar lebih banyak beroperasi, kepadatan kendaraan bisa cepat terurai,” kata Wahyudi. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pelabuhan ASDP Ketapang, sebuah alat berat sudah terlihat di dermaga MB II Ketapang.

Para pekerja juga sudah ada untuk melakukan proses pembongkaran beberapa bagian di dermaga MB II. Jalan masuk menuju dermaga MB II sudah ditutup. Kendaraan dan penumpang yang hendak menuju Pulau Bali hanya bisa melewati dua dermaga yakni dermaga MB I dan dermaga ponton.

Wahyudi mengatakan, proses rehabilitasi pembangunan  dermaga MB II tersebut akan selesai dalam jangka waktu 22 hari terhitung sejak Senin lalu. Setelah dermaga MB II di Pelabuhan ASDP Ketapang dan Gilimanuk selesai, proses rehabilitasi dermaga akan dilanjutkan pada dermaga MB I.

Otomatis setelah dermaga MB II yang ditutup, selanjutnya MB I yang ditutup. ‘Dampak dari penutupan dermaga ini memang membuat pengguna jasa agak lama masuk kapal. Tetapi, ini merupakan sebuah pilihan yang perlu dilakukan demi kelancaran ke depan,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, rehabilitasi dermaga MB I dan II Pelabuhan ASDP Ketapang dan Gilimanuk dari kekuatan 20 ton ke 40 ton itu juga sebagai bentuk antisipasi ramainya kendaraan jelang liburan tahun baru mendatang. Dengan penambahan kapasitas berat maksimal dermaga itu, pengguna jasa penyeberangan, khususnya truk-truk besar, akan memiliki pilihan yang lebih banyak untuk menyeberang ke Pulau Bali atau sebaliknya.

Jika biasanya truk-truk besar hanya bisa melewati dermaga LCM Ketapang atau Gilimanuk, jika penambahan jumlah tonase dermaga MB itu selesai, maka truk-truk besar itu bisa menuju Bali melalui dermaga MB.

Rehabilitasi yang dilakukan sejak hari Senin (26/10) lalu itu ditargetkan akan benar-benar selesai pada 10 Desember 2015 mendatang. (radar)