Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

ASDP Permak Pelabuhan Banyuwangi Jadi Ikon Baru Pariwisata

Foto: merdeka
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: merdeka

BANYUWANGI – PT ASDP Indonesia Ferry bakal mengembangkan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menjadi ikon baru untuk menarik wisatawan.

Dilansir dari merdekacom, pelabuhan yang merupakan jalur penyeberangan dari Pulau Jawa menuju Pulau Bali itu juga bakal disulap menjadi pelabuhan digital dengan berbagai modernisasi pelayanan yang mengandalkan instrument teknologi.

Rencana pengembangan itu telah dibahas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan direksi PT ASDP Indonesia Ferry yang merupakan BUMN jasa angkutan penyeberangan pengelola Pelabuhan Ketapang.

“Beberapa waktu lalu kami bertemu Dirut ASDP. Kami membahas rencana pengembangan pelabuhan di Banyuwangi oleh ASDP, baik dari segi layanan publiknya atau aspek bisnisnya,” kata Bupati Anas, Selasa (16/7/2019).

“ASDP ingin ingin mengubah “wajah” Pelabuhan Ketapang yang merupakan pintu gerbang sisi laut Banyuwangi sebagai daya tarik wisata,” imbuhnya.

Bupati Anas merespons positif pengembangan yang bakal digarap ASDP tersebut yang dinilainya ini akan menjadi daya tarik wisata baru, karena konsepnya sangat bagus.

“Ini akan semakin dahsyat karena seiring dengan penuntasan Tol Trans Jawa sampai Banyuwangi yang jalurnya direncanakan searah dengan Pelabuhan Ketapang. Juga sejalan dengan Museum Kereta Api yang dalam proses persiapan pembangunan oleh BUMN PT INKA,” papar Bupati Anas.

Menurutnya, ini merupakan wujud BUMN hadir untuk negeri, yang mampu mengungkit ekonomi daerah.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, pengembangan pelabuhan tersebut bakal dilakukan secara menyeluruh, dari sisi pelayanan maupun konsepnya sebagai destinasi.

Dari sisi pelayanan, bakal dilakukan digitalisasi seperti automatic ticketing.

“Selain jalur pemesanan via online, ASDP bakal menyiapkan tempat check-in mobil sebelum masuk ke pelabuhan,” tutur Ira.

Sehingga, ketika sampai pelabuhan, lewat sistem digital, mobil bisa langsung cepat terangkut ke kapal. Dengan digitalisasi, pelayanan bisa lebih cepat.

“Kami sudah menghitung pelayanan penumpang atau mobil masuk cukup sekian detik, karena digital semua sehingga jauh lebih cepat,” kata Ira.

Dari sisi infrastruktur, Pelabuhan Ketapang bakal dipermak menjadi daya tarik pariwisata. Model bangunan dan berbagai fasilitas penunjang di desain sedemikian rupa untuk menyambut wisatawan yang trennya naik di Banyuwangi.

“Dengan makin lancarnya jalur transportasi lewat Tol Trans Jawa sampai Banyuwangi, maka akan terjadi peningkatan orang bepergian jarak jauh dengan mobil,” jelas Ira.

Untuk itu, pihaknya ingin memastikan pelabuhan ikut berkontribusi dalam pengembangan pariwisata daerah. Pasalnya kata Ira, ketika sektor pariwisata naik, pihaknya harus menyelaraskan ke arah itu, salah satunya dengan membangun infrastruktur yang bisa menarik wisatawan.

“ASDP ingin memastikan bahwa apapun yang dibangun ini selaras dengan visinya Banyuwangi,” imbuhnya.

Ira mengaku, Bandara Banyuwangi, pendopo, dan bangunan berarsitektur lainnya menjadi contoh pihaknya untuk membangun infrastruktur di Pelabuhan Ketapang. Setelah diskusi tersebut, ASDP akan matangkan lagi secara final di internal.

“Intinya, kami ingin mengembangkan wajah baru ASDP lewat pembangunan pelabuhan yang akan menjadi daya tarik bagi wisatawan,” pungkas Ira.

Pada 2018, total ada 13,4 juta penumpang pada jalur penyeberangan Banyuwangi-Bali. Total ada 2,5 juta kendaraan roda empat yang dilayani jalur tersebut.