Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Asyik Tadarus Diteror Mercon

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Mercon

Diteriaki Lewat Pengeras Suara, Pelaku Kabur

KABAT – Ketenangan warga Dusun Krajan RT 2/ RW 3, Desa/Kecamatan Kabat dikejutkan dengan suara ledakan mirip bom di Masjid Baitul Huda, dusun setempat, Rabu dini hari kemarin (7/6).

Sontak, warga langsung terbangun ketika mendengar suara ledakan yang berasal dari mercon tersebut. Saking kerasnya ledakan, takmir masjid mengumumkan ada teroriis melalui pengeras suara masjid.

Akibat peristiwa itu puluhan warga langsung keluar rumah sembari menenteng pentungan dan berbagai alat seadanya. Peristiwa teror ledakan mirip bom tersebut terjadi pukul 01.00, Rabu dini hari (7/6).

Saat itu, di Masjid Baitul Huda sedang berlangsung tadarus Alquran. Sedikitnya ada lima orang yang sedang berada di serambi masjid. Mereka adalah H. Achmad Supriyadi, Murali, Sudibyo, Sofian Hadi, dan Ramdani.

Pada saat khusyuk melantunkan bacaan kitab suci Alquran tersebut, lima orang yang sedang berada di masjid tersebut dikejutkan oleh suara ledakan yang menyerupai bom. “Semua kaget, saya kira bom. Suara ledakannya dua kali sangat keras,” ungkap Ketua Takmir Majid Baitul Huda, H. Achmad Supriyadi saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi, Rabu pagi (7/6).

Teror petasan di dalam areal masjid itu, kata Supriyadi, sudah terjadi dua kali. Kali pertama terjadi pada pukul 01.00 Senin dini hari (5/6). Karena dirasa hanya iseng, warga tidak begitu dihiraukan. Namun, aksi teror kembali terulang Rabu dini hari (7/8).

Ketika  pukul 00.30 sempat terdengar suara ledakan kecil di depan Masjid. Berselang setengah jam kemudian, tepat pukul 01.00, beberapa orang yang tadarusan dikagetkan lagi suara ledakan yang cukup dahsyat yang menyerupai boom.

Karena kerasnya suara ledakan tersebut hingga rnasuk ke mikrofon  masjid Baitul Huda saat warga sedang tadarus. Spontan, Supriyadi langsung bergegas mengambil mikrofon dan mengomando warga sekitar dengan  mengumumkan lewat pengeras suara sembari berteriak ada teroris.

Mendengar teriakan lewat pengeras suara, puluhan warga langsung terbangun dan bergegas menuju masjid dengan membawa kayu, parang, dan alat seadanya. Mereka juga berupaya mengejar pelaku petasan tersebut. Sayangnya, warga sudah kehilangan jejak.

“Sudah dua kali ini kami dilempari mercon ke arah masjid saat sedang mengaji, ini bentuk teror yang nyata dan serius,” jelas Supriyadi. Belum jelas apa motif peledakan petasan yang dialamatkan ke dalam areal masjid Baitul Huda tersebut.

Diduga, teror lewat petasan itu karena ada salah seorang yang tidak suka dengan kegiatan tadarus Alquran di masjid. Padahal, mayoritas masyarakat di dusun setempat adalah muslim. Apalagi tadarus Alquran di masjid itu sudah berlangsung sejak lama dan tidak pernah ada yang komplain.

“Kalau di atas jam sepuluh malam suara sudah kami kecilkan,” katanya. Meski ada seseorang yang keberatan dengan kegiatan tadarus Alquran hingga tengah malam, dia berharap masyarakat bisa menyampaikan secara baik-baik kepada ketua takmir masjid. “Kami ingin kasus ini bisa diusut tuntas, karena sudah meresahkan masyarakat,” tandasnya.

Tak lama setelah peristiwa itu terjadi, Babinkantibmas Polsek Kabat langsung datang ke lokasi dengan mengamankan barang bukti bekas petasan yang meledak di masjid. Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Kabat, AKP Heri Subagio masih belum mendapat laporan terkait peledakan mercon di lokasi masjid tersebut.

“Masih belum dapat laporan, coba saya periksa,” pungkasnya. (radar)