Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bahasa Inggris Tidak Masuk US

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Ilustrasi-Pelajaran-Bahasa-Inggris

BANYUWANGI – Sejak berjalannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2006, mata pelajaran bahasa Inggris tak masuk lagi dalam kategori pelajaran wajib. Tahun ini pun mata pelajaran (mapel) tersebut tidak masuk dalam materi ujian sekolah (US).

Pelaksanaan US untuk SD dan MI akan diselenggarakan pada 16 Mei mendatang. Tahun ini ada sekitar 808 SD dan 233 MI  yang akan menggelar US. Tidak semua dari sekolahan tersebut memasukkan Bahasa Inggris sebagai materi dalam rangkaian US.

Ujian akan diselenggarakan dalam enam hari.  Tiga hari pertama untuk materi  US wajib dari provinsi, yaitu bahasa Indonesia, matematika, dan IPA. Untuk materi ujian daerah ada IPS, PPKN, agama dan muatan lokal berupa bahasa Jawa, bahasa   Oseng, atau jika dimasukkan ada pula bahasa Inggris.

Kabid TK dan SD Dinas Pendidikan  Banyuwangi, Hamami, bahasa Inggris bukan pelajaran wajib untuk siswa tingkat sekolah dasar. Sejak berlakunya KTSP hingga  Kurikulum 2013 (K13), sekolah tidak lagi wajib menyelenggarakan  mapel bahasa Inggris dan  teknologi informasi komputer   (TIK).

Kecuali bagi sekolah yang  memang menjalankan mapel itu sebagai muatan lokal, sehingga bisa disertakan dalam US. “Kalau sekolah mau mengadakan bisa asalkan sudah ada mapelnya. Di Banyuwangi bahasa Inggris hanya diselenggarakan di sekolah-sekolah tertentu,” kata  Hamami.

Tidak adanya mapel bahasa Inggris dan TIK, kata Hamami, selain karena instruksi dari Kemendikbud, juga atas pertimbangan agar tidak memberatkan beban kognitif siswa yang masih berusia anak-anak. Pertimbangan lain karena anak-anak seharusnya diajak mengenal  daerahnya dan negaranya terlebih dahulu sebelum mempelajari bahasa asing.

“Di SMP mereka harus mempelajari bahasa Inggris. Tapi untuk di tingkat SD mereka tidak dibebankan. Jadi terserah sekolah mengadakan apa tidak,” jelas Hamami. (radar)