MUNCAR – Buruh tani pembajak sawah di persawahan Desa Blambangan, Kecamatan Muncar mendapat hiburan gratis. Saat bekerja, mereka ditemani oleh puluhan ekor burung kuntul kemarin (12/1). Puluhan ekor burung dengan leher dan paruh panjang itu seolah menjadi sahabat petani.
Kawanan burung dengan bulu serba putih itu tak takut sedikit pun dengan suara handtraktor saat pembajak sawah melintas mengolah sawah. Kawanan burung itu malah semakin mendekat usai tanah yang semula rata menjadi terbuka karena dibajak. Burung-burung itu mencari mangsa dari tanah yang dibajak petani.
“Sudah biasa membajak sawah ditemani kawanan burung kuntul, burung itu memangsa orong-orong dan percil (anak katak),” ungkap Pairin, 50, salah seorang pembajak sawah asal Dusun Umbulrejo, Desa Bagorejo, Kecamatan Srono. Persawahan di sekitar Desa Bagorejo, Kecamatan Srono dan Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, sejak dulu masih dipenuhi burung kuntul. Dan hingga kini, juga masih terjaga dengan baik.
“Kuntul itu menguntungkan dan merugikan petani, “terangnya. Disebut menguntungkan, terang dia, karena burung kuntul itu memangsa orong-orong yang dikenal pengganggu tanaman padi. Sedang yang merugikan, burung itu biasanya memakan benih atau uritan padi.
“Jika tidak ada lahan yang dibajak, burung- burung itu memakan benih padi,” jelasnya. Sehingga, jelas dia, para petani harus ekstra dalam penjagaan dan pengawasan terhadap burung-burung itu, terutama saat menebar benih. Untuk mengusir puluhan burung itu, petani terpaksa membuat replika patung orang yang diletakkan di sekitar areal penebaran benih padi. (radar)