Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Bandara Belum Beroperasi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Dampak Semburan Abu Vulkanik Gunung Raung

BANYUWANGI – Aktivitas vulkanik Gunung Raung benar-benar berpengaruh signifikan terhadap lalu- lintas penerbangan dari dan menuju Banyuwangi. Untuk  ketiga kali dalam tiga hari berturut-turut, semburan debu vulkanik yang berasal dari perut gunung di perbatasan  Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso, itu menyebabkan otoritas perhubungan udara menutup Bandara Blimbingsari.

Penutupan pertama yang diberlakukan pasca Idul Fitri berlangsung sejak pukul 13.30 Selasa (4/8) lalu. Awalnya, penutupan diberlakukan hingga pukul 10.00 Rabu (5/8). Satu jam sebelum waktu penutupan berakhir, tepatnya pukul 09.00, otoritas Bandara Blimbingsari melakukan evaluasi apakah bandara kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan itu sudah bisa dibuka ataukah tidak.

Hasilnya, penutupan terpaksa diperpanjang lantaran embusan angin yang membawa material vulkanik Gunung Raung masih berlangsung. Fenomena tersebut dikhawatirkan mengganggu keselamatan penerbangan komersial maupun aktivitas pesawat latih tiga sekolah pilot yang beroperasi di Bandara Blimbingsari.

Akibatnya, penutupan bandara lantas diperpanjang hingga pukul 10.00 kemarin (6/8). Namun, hasil evaluasi yang menyatakan kondisi alam belum memungkinkan dilakukan aktivitas penerbangan kembali “memaksa” otoritas Bandara Blimbingsasi memperpanjang penutupan bandara yang satu  ini hingga pukul 16.00.

Kepala Bandara Blimbingsari, Sigit Widodo mengatakan, sekitar pukul 09.00 kemarin keluar notice of airman (notam) nomor C 0686/15 yang menyatakan penutupan Bandara Blimbingsari, diperpanjang hingga pukul 01.00.

“Berdasar hasil evaluasi, bandara belum memungkinkan untuk dibuka,” ujarnya. Lantaran penutupan tersebut,  kata Sigit, seluruh aktivitas penerbangan komersial dari dan menuju Bandara Blimbingsari dibatalkan.

Bukan itu saja, aktivitas pesawat latih milik Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi (LP3B), Bali International Flight Academy (BIFA) maupun Mandiri Utama Flight Academy (MUFA) juga ditiadakan. “Karena  bandara tutup, otomatis  penerbangan komersial dan pesawat latih ditiadakan,” pungkasnya.  (Radar)