Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banyuwangi Edukasi Ratusan Ibu Hamil Tentang Kesehatan Pranatal, Ini Tujuannya

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: banyuwangikab

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus berkomitmen menciptakan sumberdaya manusia (SDM) daerah yang berkualitas unggul sejak dini. Salah satunya dilakukan dengan memberi edukasi pranatal (masa kehamilan) kepada ratusan ibu hamil se-kabupaten pada acara workshop pranatal yang berlangsung di Banyuwangi, Selasa (10/3/2020) kemarin.

Dilansir dari banyuwangikab.go.id, workshop yang diikuti 320 ibu hamil ini dibuka langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas.

Dalam pelatihan ini, mereka diberikan edukasi tentang apa saja yang harus dilakukan selama masa kehamilan, hingga masa tumbuh kembang anak.

“Saya mengapresiasi ibu-ibu yang mau hadir hari ini. Ini menunjukkan kepedulian ibu-ibu akan perkembangan generasi ke depan. Ibu yang peduli terhadap perkembangan anak sejak kandungan adalah kunci mencetak generasi unggul bangsa,” kata Dani, panggilan akrabnya.

Ipuk mengatakan, menciptakan SDM yang unggul harus dimulai sejak dini. Yakni sejak anak masih di dalam kandungan.

Karena itu keluarga dalam hal ini ayah dan ibu harus memberikan perhatian lebih dan menjaga asupan gizi serta kesehatan ibu dan bayi selama masa kandungan.

“Perkembangan bayi itu distimulus sejak dari rahim. Apa yang dikonsumsi oleh ibu tentunya berpengaruh pada kualitas pembentukan organ tubuh bayi seperti otak, jantung, dan lainnya. Maka asupan gizi ibu selama masa kehamilan sangat perlu untuk diperhatikan,” kata Ipuk.

Untuk itu, Dani meminta agar ibu-ibu hamil rajin memeriksakan kandungannya serta rajin konsultasi terkait kehamilannya.

“Jangan lupa datang ke Posyandu terdekat. Manfaatkan posyandu untuk konsultasi kehamilan, khususnya yang memiliki resiko tinggi. Selain itu, nanti juga akan diberikan asupan tambahan yang dibutuhkan,” pesan Ipuk.

Pada kesempatan tersebut Ipuk juga mengingatkan tentang periode golden age anak yakni usia 0-5 tahun, yakni masa dimana pertumbuhan anak berkembang dengan pesat. Tidak hanya fisik, namun juga perkembangan kesehatan mentalnya juga perlu diperhatikan.

“Bukan hanya asupan gizi baik, di usia ini juga sangat tepat untuk ditanamkan nilai-nilai yang baik pada anak seperti kasih sayang, empati, sopan santun, tolong menolong sebagai bekal pribadi yang berkualitas kelak. Karena generasi ke depan yang kita butuhkan tidak hanya fisik yang sehat, namun juga mereka yang berakhlak baik,” pesan Ipuk.

Untuk itu, dalam workshop tersebut ibu-ibu juga diajak mengasah spiritualnya yang diharapkan juga mampu menstimulus perkembangan janin. Workshop tersebut mengundang Ustadz Ghofar, Rais Syuriah PCNU Banyuwangi, selain juga menghadirkan dokter spesialis kandungan dr. Slamet Widodo.

“Spiritual yang baik akan mendatangkan ketenangan jiwa. Banyak penelitian menunjukkan, bahwa rutinitas spiritual yang dilakukan ibu hamil sangat berpengaruh positif pada janin. Hadirnya Ustadz Ghofar ini akan membuka wawasan kita akan keterkaitan antara spiritual dengan perkembangan janin,” kata Dani.

Sementara itu pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno mengatakan pelatihan tersebut diikuti peserta 320 ibu hamil dari seluruh wilayah Banyuwangi. Ini. Lanjut dia, adalah bagian dari upaya menciptakan generasi unggul daerah sejak dini.

“Seminar ini menjadi bagian kegiatan Dinas Pendidikan. Karena urusan pendidikan tidak hanya di bangku sekolah saja tapi juga menjangkau banyak hal salah satunya pendidikan bagi ibu hamil,” kata Suratno.

Seminar tersebut ditutup dengan senam ibu hamil untuk memperlancar proses kelahiran yang dipandu oleh instruktur, sehingga mereka bisa memparaktekannya di rumah.

“Harapan kami, ibu-ibu hamil yang hadir mewakili kecamatan ini akan menularkan ilmunya kepada lingkungan sekitar, sehingga pendidikan pranatal ini urgensinya makin banyak dipahami para ibu-ibu yang lain,” pungkas Suratno.