Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Banyuwangi Festival, Mainkan Lagu Rampak Osing

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

banyuwangiBANYUWANGI – Ribuan warga Kota Gandrung benar-benar dibikin terkesima dengan penampilan orkestra gamelan Kiai Kanjeng. Dalam pentas Banyuwangi Festival (B-fest) di Taman Blambangan Sabtu malam lalu (26/10), Emha Ainun Najib bersama Kiai Kanjeng tampil all out menghibur warga. Suguhan musik, syair, dan mutiara-mutiara pedoman hidup disampaikan secara luwes.

Pergelaran seni malam itu terasa sangat istimewa, lantaran panitia tampak total dalam menata tempat dan rangkaian acara. Pentas terbuka Taman Blambangan dihiasi ornamen bambu dan dua sepeda onthel di sisi kanan kiri panggung. Sebelum acara dibuka, pengunjung disuguhi seni gedhogan yang dimainkan oleh perempuan suku Osing dari Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Setelah itu, suara angklung mengalir rancak dari paglak yang berada di sisi selatan pentas.

Meski tema yang diusung pengajian Islami, nuansa keragaman budaya dan agama sangat kental tersaji secara serasi. Seakan kerukunan masyarakat Banyuwangi terlihat dari gemerlap lampu sorot yang memukau. Di beberapa sudut panggung terlihat banyak penjor dengan hiasan anyaman Acara inti diawali dengan pembacaan ayat Alquran oleh bocah tuna netra. Suara merdu bocah itu sempat membuat beberapa penonton menitikkan air mata.

Acara dilanjutkan dengan pengundian hadiah umrah bagi dua orang tukang sapu jalan (tenaga pesapon) dan santunan anak yatim. Setelah sambutan Bupati Abdullah Azwar Anas, Emha Ainun Najib memasuki panggung dengan berselawat, dilanjutkan aksi Kiai Kanjeng yang membawakan lagu dengan judul Rampak Osing. “Lagu ini sebagai bukti Kiai Kanjeng cinta Banyuwangi ,” kata Cak Nun, sapaan akrab Emha Ainun Najib. Suasana semakin semarak saat Cak Nun mengajak salah seorang pengunjung ikut menyanyi di depan.

Pengunjung yang memakai tongkosan dari Pakistaji itu berduet dengan salah satu vokalis Kiai Kanjeng menyanyikan Gelandangan lagu milik Rhoma Irama. Seusai acara, Nevi Budianto salah satu pentolan Kiai Kanjeng menuturkan tentang asal mula lagu Rampak Osing.” Ini dulu setelah jadi kok miripmirip lagu Banyuwangian, akhirnya kita beri nama Rampak Osing,” ujarnya. Kekaguman terhadap Budaya dan kesenian Banyuwangi juga diungkapkan Ari Blothong, violis Kiai Kanjeng.

Pria berambut gondrong itu mengaku mengagumi kehebatan musik perkusi Banyuwangi. ”Kalau perkusi Banyuwangi belum terkalahkan, Banyuwangi benar- benar hebat,” ujarnya. Sementara itu, Cak Nun juga sempat mengomentari kondisi Banyuwangi. Menurutnya, Banyuwangi berpotensi menjadi daerah yang sangat maju, bahkan dia juga menyebut Jakarta harus belajar dari Banyuwangi. “Banyuwangi terlihat cukup kondusif dibanding kabupaten lainnya,” ujarnya. (radarrr)