Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banyuwangi Jadi Kandidat Peraih Parasamya Purnakarya Nugraha

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi masuk sebagai kandidat peraih Parasamya Purnakarya Nugraha.

Yaitu, sebuah penghargaan yang diberikan oleh presiden atas kinerja pemerintah daerah yang telah mendapat Satyalancana Karyabhakti Praja Nugraha selama tiga tahun berturut-turut.

Penghargaan Satya Lencana Karya Bhakti Praja Nugraha merupakan penghargaan kepada daerah terbaik dalam Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD).

Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Djajat Sudrajat mengaku bersyukur, Banyuwangi masuk nominasi penerima Parasamya Purnakarya Nugraha. Dan tim survey dari pemerintah pusat sudah turun melakukan pengecekan.

“Tim Penilai Otonomi Daerah telah datang ke Banyuwangi melakukan common sense survey selama tiga hari, 17-19 Februari,” ungkap Sekda Djajat.

Common sense survey adalah survey yang dilakukan dengan meninjau langsung bagaimana kinerja pemerintahan daerah berjalan.

“Banyuwangi berpeluang besar meraih Parasamya Purnakarya Nugraha. Selain sudah tiga kali berturut-turut penilaian LPPD-nya masuk top ten, beberapa kinerja nyata dari Pemerintah Daerah juga bisa dirasakan langsung. Seperti halnya Mall Pelayanan Publik dan lain sebagainya,” ungkap Ketua Tim Penilai Otonomi Daerah Laksma TNI Imam Suprayitno.

Banyuwangi sendiri telah meraih Satyalancana Karyabhakti Praja Nugraha sebanyak tiga kali berturut-turut. Mulai dari 2015, 2016 dan 2017.

“Hasil dari commen sense ini, nantinya akan dibawa ke presiden untuk ditentukan siapa yang layak meraih Parasamya Purnakarya Nugraha. Jika melihat apa yang dipaparkan oleh Pemkab dan hasil di lapangan, saya melihat potensi Banyuwangi cukup besar,” tegas Imam yang juga menjabat Kepala Biro Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Sekretariat Militer Presiden RI itu.

Tim penilai ini terdiri dari berbagai unsur. Seperti Kemendagri, Bappenas, Kementerian Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Dewan Gelar.

Mereka mengunjungi sejumlah titik tempat pelayanan publik, seperti Mall Pelayanan Publik, Warung Pintar, puskesmas, RSUD Blambangan, dan Smart Kampung Desa Tamansari, Kecamatan Licin dikunjungi mereka.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan bahwa orientasi kinerja Pemda Banyuwangi adalah untuk memberikan pelayanan berbasis peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Berbagai layanan publik yang pemkab lakukan, muaranya adalah untuk mensejahterakan rakyat. Untuk itu kita mendorong adanya berbagai inovasi, mulai dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat desa,” papar Bupati Anas.

Anas menambahkan, untuk mewujudkan pelayanan yang baik, Banyuwangi berkolaborasi dengan banyak pihak. Mulai dari Go-Jek, Ruangguru, dan sebagainya.

“Dengan Go-Jek kami berkolaborasi mengantarkan obat ke rumah pasien kurang mampu. Dengan Warung Pintar, kami mengedukasi para pemilik warung rakyat di Banyuwangi bisa beradaptasi dengan baik dengan apa yang disebut digitalisasi,” pungkasnya.