Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banyuwangi Salurkan Bantuan Pangan Non Tunai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah pusat mulai dilakukan di Kabupaten Banyuwangi.

Wabup Yusuf Widyatmoko secara simbolik menyerahkan BPNT lewat pemberian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Balai Desa Kembiritan dan Balai Desa Setail di Kecamatan Genteng, Senin (21/5/2018). Wabup menjelaskan di Banyuwangi terdapat 101.626 KPM untuk program BPNT ini.

“Rinciannya, 63.371 keluarga miskin murni penerima BPNT. Mereka ini dulu adalah penerima program beras sejahtera. Lalu ditambah 38.255 keluarga miskin yang merupakan penerima program keluarga harapan (PKH) yang telah diverifikasi dan dinilai berhak memperoleh BPNT juga,” urai Yusuf.

Program BPNT merupakan kelanjutan Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah disalurkan di 68 kabupaten/kota pada 2016 menggunakan KKS. Banyuwangi sendiri adalah satu dari empat kota di Jawa Timur yang menjadi percontohan penyaluran BPNT di tahun 2018 ini.

Dijelaskan Yusuf, keluarga penerima ini akan menerima transfer uang yang dimasukkan ke Kartu KKS setuiap bulannya. Uang yang diterima per bulan tersebut sebesar Rp 110 ribu.

“Transfer uang dari pusat ini tidak bisa diuangkan, namun hanya bisa digunakan untuk membeli beras dan telur di toko atau agen sembako yang telah ditunjuk. Ini yang perlu kita awasi bersama, agar toko yang ditunjuk menjual beras dengan kualitas yang baik,” jelas Yusuf.

Sementara Kepala Dinas Sosial Peni Handayani menambahkan untuk pembelian bahan pokok tersebut mereka bisa datang langsung Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) setempat atau agen penyaluran bahan pangan yang telah ditunjuk.

“Kalau di Banyuwangi, pembelian bisa dilakukan di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) karena Bumdes di sini juga telah menjadi agen. Jadi, penerima manfaat bisa langsung datang ke BUMDes terdekat dengan menunjukkan KKS-nya,” kata Peni.

Dikatakan Peni, transfer uang tersebut akan dikirimkan tiap bulan. “Dengan uang sebesar itu, bisa ditukar sekitar 10 kg beras dengan 0,5 kg tulur. Terserah, mau ditukar dengan telur ayam atau telur itik,” kata Peni.

Salah satu warga penerima adalah Rumini (71). Nenek yang bekerja sebagai pembuat tusuk sate ini telah melakukan penukaran kartu, dan dia menmperoleh 10 kilogram beras dan setengah kilogram telur.

“Alhamdulillah, saya senang sekali dapat bantuan ini, apalagi sekarang ketambahan telur. Bisa menghemat belanja,” kata dia