Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Basarnas Turun ke Perairan Muncar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

MUNCAR – Pencarian Wiradi, 50, nelayan asal Dusun Muncar Baru, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, yang hilang di laut  saat akan pulang dari  mencari ikan masih terus dilakukan para nelayan lain. Tim Badan Search and  Rescue (Basarnas) juga datang untuk ikut mencari nelayan yang hilang di sekitar perairan Karang ente di  selatan Pantai Plengkung, wilayah  Kecamatan Tegaldlimo, itu.

Rombongan Basarnas yang dipimpin Serka Irwan Feri, tiba di Muncar sekitar pukul 13.00  ke marin (25/8). Mereka datang  mengen darai mobil Basarnas  lengkap perahu karet. “Kita dapat laporan nelayan hilang dari Satpol Air Muncar, juga  Tim SAR, dan berita di  media,” cetus komandan  tim Basarnas,  Serka Irwan Feri.

Menurut Serka Irwan, tim Basarnas dari Jember yang datang ini beranggota tujuh personel. Setiba di Muncar langsung melakukan koordinasi dengan Kanitpolair Muncar dan Pos TNI AL untuk menggali informasi lebih banyak.

Sebelum melakukan pencarian, jelas dia, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan keluarga nelayan yang hilang itu, termasuk dengan nakhoda kapal, pemilik  kapal, dan nelayan yang ikut di  kapal pencari ikan itu. “Kita akan gali informasi lebih dalam, sekaligus koordinasi titik kejadian saat nelayan itu jatuh, juga kronologis   kejadian,” ungkapnya.

Bukan hanya itu, jelas dia, pihaknya akan menggali informasi titik jatuhnya korban melalui  bantuan Google maps. “Kita diskusikan dengan tim, sebelum memutuskan melakukan pencarian besok (hari ini),” katanya.  Seperti diberitakan harian ini  sebelumnya, satu lagi nelayan Muncar dikabarkan hilang saat bekerja di tengah laut, Senin pagi   (24/8).

Kali ini nelayan yang  mengalami kecelakaan itu adalah  Wiradi, 50, warga Dusun Muncar  Baru, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Korban ini hilang di sekitar perairan  Karangente, selatan Pantai Plengkung, wilayah Kecamatan Tegaldlimo.

Saat kejadian, Wiradi  bersama belasan temannya yang naik kapal slerek akan pulang. “Terpeleset dan jatuh ke laut,” cetus  Ahmad Suri, 43, teman korban.  Menurut Suri, kecelakaan di tengah laut itu terjadi sekitar pukul 04.00.

Saat itu, korban berniat mengambil air wudu di laut dengan  duduk di pinggir kapal slerek. Ketika  akan wudu, kakinya terpeleset dan jatuh ke laut. “Saat jatuh ke laut sempat teriak minta tolong, tapi ketika kapal memutar, sudah tidak ada,” ungkapnya. (radar)