Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Becak Kian Tenggelam, Sehari Hanya Dapat Rp 25 Ribu

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Keberadaan alat transportasi becak di Pasar Rogojampi saat ini mulai tergeser dengan angkutan lainnya, seperti ojek. Sejumlah penarik becak mengaku dalam sehari paling banyak mereka hanya melayani lima kali penumpang.

Salah satu penarik becak, Tasar, 60, mengungkapkan saat ini permintaan jasa becak semakin jarang. Saat ini dia hanya bertahan melayani pelanggan para pedagang pasar. Terkadang, sejumlah penumpang baru juga menggunakan jasanya, tetapi banyak yang memberikan upah kurang dari ketentuan.

“Kalau yang perasaan yang dikasih lebih, kadang Rp 5 ribu,” ucap warga Desa Gombolirang, Kecamatan Kabat ini.

Selama dia menarik becak sejak era reformasi, belum ada kegiatan pemberdayaan yang ditujukan kepada mereka. Satu-satunya kegiatan yang ada berupa pengecatan becak dan pemberian uang transport. “Sudah lama, dulu ini dicat dan diberi uang Rp 50 ribu,” terangnya.

Hal senada disampaikan Sugiyono, 50, warga Warengan, Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi ini. Saat ini peminat becak semakin menyusut. Setiap hari, uang yang paling banyak dia dapatkan dari kegiatan ini tidak lebih dari Rp 25 ribu. “Sepi,” ucapnya.

Menyikapi keberadaan becak yang semakin ditinggalkan ini, Camat Rogojampi Nanik Machrufi menyebutkan, pihak kecamatan memang belum pernah ada kegiatan pemberdayaan secara khusus dan langsung. Namun, selama ini, keberadaan mereka yang berkecimpung sebagai tukang becak telah disambungkan dengan pemerintah desa setempat.

“Pemberdayaan kita lakukan melalui desa atau majlis pengajian setempat,” klaimnya.