Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Belajar Pentingnya Laut Lewat Komik Sena

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

belajarRatusan siswa sekolah dasar memadati Pantai Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Senin lalu. Mereka datang ke pantai untuk mengikuti sejumlah kegiatan “Aksi Peduli Pantai dan Laut”. Apa saja yang mereka lakukan?

SALAH satu kegiatan aksi peduli pantai adalah sosialisasi rehabilitasi terumbu karang dan tanaman mangrove. Dalam sosialisasi itu, para siswa diajak melakukan gerakan penyadaran anak pesisir terhadap pentingnya menjaga ekosistem laut. Selain itu, para siswa SD juga diberi pemahaman tentang rehabilitasi terumbu karang dan mangrove demi kelestarian lingkungan. Siswa kelas empat dan lima SDN 1 dan SDN 2 Blimbingsari itu juga diberi pembekalan.

Materi pembekalan adalah pengantar singkat tentang arti penting dan  manfaat laut. Materi itu disampaikan penyuluh swadaya perikanan dan tokoh kelompok nelayan Samudra Bakti. Selama pembelajaran berlangsung, para siswa asyik menyimak paparan dari penyaji. Setelah mengikuti paparan, mereka langsung diajak bermain simulasi ular tangga berukuran besar di halaman parkir Pantai Blimbingsari.

Pada kesempatan itu, sebanyak 20 soal diberikan kepada bocahbocah SD sebagai alat ukur seberapa jauh mereka memahami materi yang disampaikan. Hasilnya cukup memuaskan, sebagian besar siswa yang datang memahami dan mengerti materi yang disampaikan beberapa penyaji Bahkan, para siswa SD itu tidak segan mengajukan pertanyaan terkait hal yang belum dipahami seputar pantai dan laut.

Selain diberi pengantar dan wawasan tentang pantai dan laut, para siswa juga diberi buku cerita tentang perbaikan pantai berjudul Sena sang Pelopor. Dalam buku fi ksi tersebut diceritakan bahwa seorang pemuda, bernama Sena asal Desa Sukamaju giat mengajak para warga mengembalikan ekosistem pantai yang rusak akibat penangkapan ikan yang tidak terkendali. Buku itu diharapkan dapat menginspirasi para siswa SD untuk selalu menjaga ekosistem pantai dan laut demi kehidupan manusia.

Setelah mendengarkan paparan, para siswa itu juga diajak memungut sampah basah dan kering yang berserakan di sekitar pantai. Tujuannya, agar mereka peduli terhadap kebersihan pantai. Kepala Bidang Kelautan pada Disperiklut Banyuwangi, Untung Widiyarto menuturkan, Pantai Blimbingsari merupakan salah satu dari empat kawasan pantai yang dijadikan sasaran rehabilitasi kawasan pantai. Selain Pantai Blimbingsari, Pantai Pakis, Wongsorejo, dan Kayu Aking di Muncar juga menjadi target sasaran rehabilitasi.

Kondisi terumbu karang di Pantai Blimbingsari sudah rusak, sehingga mengakibatkan produksi ikan tangkapan berkurang dan itu memicu abrasi. “Abrasi itu salah satu penyebabnya karena kerusakan terumbu karang. Kerusakannya sudah mencapai lima kilometer dari pantai,” tutur Untung. Terumbu karang di Banyuwangi sudah tidak ada yang dalam kondisi baik. Dari total 77,304 ha luas terumbu karang, 46,382 ha kondisinya masih sedang, dan sekitar 30,942 ha  kondisinya rusak parah.

“Pada tahun 2013 ini Dinas Periklut menenggelamkan ratusan terumbu karang buatan. 170 buah berbentuk stupa dan 227 buah berbagai bentuk dan jenis. Selain itu, juga 19 unit fi sh apartment,” paparnya. Rehabilitasi terumbu karang itu sengaja disosialisasikan kepada siswa SD. Tujuannya, agar menumbuhkan kesadaran menjaga ekosistem pantai sejak dini.

“Mereka kami harapkan bisa mengedukasi orang tuanya masing-masing agar ikut menjaga pantai dan laut,” harap Widiyarto. Terkait perbaikan pantai, lanjut Untung, selain membuat terumbu karang buatan, pemerintah juga akan menanam vegetasi pantai, seperti mangrove, dan bakau. “Kami ingin pantai menjadi bagian depan dalam pembangunan Banyuwangi. Potensi pantai begitu besar, sebagai wisata bahari juga produksi ikan,” katanya. (radar)