Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Benang Layangan Bikin BlackOut, Tuntut Aliran Listrik Dihidupkan Warga Bakar Ban di Gardu Induk PLN Banyuwangi: Ending Simulasi Damkarmat Padamkan Api

benang-layangan-bikin-blackout,-tuntut-aliran-listrik-dihidupkan-warga-bakar-ban-di-gardu-induk-pln-banyuwangi:-ending-simulasi-damkarmat-padamkan-api
Benang Layangan Bikin BlackOut, Tuntut Aliran Listrik Dihidupkan Warga Bakar Ban di Gardu Induk PLN Banyuwangi: Ending Simulasi Damkarmat Padamkan Api
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Radarbanyuwangi.id – Sejumlah warga menggelar aksi unjuk rasa di gardu induk (GI) 150kV Jalan Raden Wijaya, Banyuwangi, Sabtu (4/5).

Warga meminta jaringan listrik segera dinyalakan dikarenakan black out akibat kabelnya terlilit benang layang-layang.

Aksi demo juga diwarnai orasi dan tindakan anarkis dengan melakukan pembakaran ban bekas.

Petugas jaga  PLN segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi untuk memadamkan api.

Aksi demo yang dilakukan warga Sabtu kemarin itu (4/5) sebatas simulasi tanggap darurat yang digelar PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) – UPT Probolinggo.

Simulasi digelar dengan melibatkan aparat kepolisian dan seluruh stakeholder terkait.

Simulasi dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menyambut World Water Forum (WWF) yang digelar pada 18 hingga 25 Mei mendatang di Bali.

“Simulasi ini menggambarkan kondisi di lapangan yang kemungkinan terburuk terjadi, sehingga kita siap menghadapi semua kemungkinan terjadi,” ujar K3L Keamanan Kantor Induk UIT JBM, Jojon Budi Hartono.

Baca Juga: Upaya Damai Kasus Rudapaksa di Pulau Merah, Tidak Boleh Terealisasi: Ini Kata TRC PPA

Jojon mengatakan, simulasi dilakukan agar  dapat melatih seluruh personel, baik dari PLN maupun TNI-Polri.

“Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, kita semua sudah siap,” katanya.

Jojon berharap sinergitas PLN dengan seluruh stakeholder bisa terus terjalin dengan baik sehingga bisa bergandengan tangan dalam mengamankan instalasi listrik.

Sebab, instalasi listrik masuk dalam objek vital nasional.

“Instalasi listrik mendukung seluruh kegiatan masyarakat,  jika ada gangguan dapat merugikan masyarakat,” terangnya.

Baca Juga: Pakai Topi dan Masker, 2 WNA Gondol Uang Rp 13 Juta di Konter BRIlink Desa Karangdoro, Banyuwangi: Begini Modus yang Digunakan Pelaku


Page 2

Senin, 6 Mei 2024 | 14:10 WIB


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Sejumlah warga menggelar aksi unjuk rasa di gardu induk (GI) 150kV Jalan Raden Wijaya, Banyuwangi, Sabtu (4/5).

Warga meminta jaringan listrik segera dinyalakan dikarenakan black out akibat kabelnya terlilit benang layang-layang.

Aksi demo juga diwarnai orasi dan tindakan anarkis dengan melakukan pembakaran ban bekas.

Petugas jaga  PLN segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi untuk memadamkan api.

Aksi demo yang dilakukan warga Sabtu kemarin itu (4/5) sebatas simulasi tanggap darurat yang digelar PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) – UPT Probolinggo.

Simulasi digelar dengan melibatkan aparat kepolisian dan seluruh stakeholder terkait.

Simulasi dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menyambut World Water Forum (WWF) yang digelar pada 18 hingga 25 Mei mendatang di Bali.

“Simulasi ini menggambarkan kondisi di lapangan yang kemungkinan terburuk terjadi, sehingga kita siap menghadapi semua kemungkinan terjadi,” ujar K3L Keamanan Kantor Induk UIT JBM, Jojon Budi Hartono.

Baca Juga: Upaya Damai Kasus Rudapaksa di Pulau Merah, Tidak Boleh Terealisasi: Ini Kata TRC PPA

Jojon mengatakan, simulasi dilakukan agar  dapat melatih seluruh personel, baik dari PLN maupun TNI-Polri.

“Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, kita semua sudah siap,” katanya.

Jojon berharap sinergitas PLN dengan seluruh stakeholder bisa terus terjalin dengan baik sehingga bisa bergandengan tangan dalam mengamankan instalasi listrik.

Sebab, instalasi listrik masuk dalam objek vital nasional.

“Instalasi listrik mendukung seluruh kegiatan masyarakat,  jika ada gangguan dapat merugikan masyarakat,” terangnya.

Baca Juga: Pakai Topi dan Masker, 2 WNA Gondol Uang Rp 13 Juta di Konter BRIlink Desa Karangdoro, Banyuwangi: Begini Modus yang Digunakan Pelaku

Exit mobile version