Salah satunya cabang gulat. Induk organisasi gulat di Banyuwangi memang baru berdiri pada tahun 2014. Meski resmi terbentuk, tapi capaian gulat ternyata langsung menonjol. Seperti meraih medali emas dalam kejurkab di Lamongan tahun 2014. Pada tahun yang sama, cabang gulat Banyuwangi berhasil meraih medali perunggu dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2014 di Gresik.
Berkaca pada catatan itu, maka cabang gulat Banyuwangi diprediksi mampu berbicara banyak dalam ajang dua tahunan di Banyuwangi. ‘’Kami target dua emas pada Porprov nanti,” ungkap Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Banyuwangi, Eko Budi Ristanto, kemarin. Dia menegaskan, jika para atlet terus fokus dalam berlatih. Selama ini, para atlet tengah intens berlatih yang dipusatkan di SMPN 1 Muncar. ‘’Anak-anak masih terus TC.
Hanya hari Minggu saja yang libur latihan,’’ katanya. Cabang Gulat Banyuwangi yakin bisa mendongkrak medali dalam perhelatan akbar yang ditabuh Juni mendatang. Potensi untuk mendulang prestasi dianggap tidak terlalu berlebihan. ‘’Target dua emas itu realistis,’’ paparnya. Sebelum tampil di Porprov, cabang gulat Banyuwangi bakal mengirimkan atlet pada kejurda di Kediri. Ajang tersebut akan digelar pada tanggal 22 hingga 24 April mendatang.
‘’Pada kejurda nanti sekaligus untuk mengukur kemampuan atlet kami,’’ jelasnya. Dalam ajang itu, masih kata dia, cabang gulat Banyuwangi menerjunkan 13 atlet. Eko yakin jika para atlet tersebut bisa membawa pulang medali. ‘’Kalau dilihat dari statistik, kita incar tiga emas,’’ pungkasnya. Sekadar tahu, cabang gulat baru dipertandingkan resmi pada Porprov edisi kelima. Sebelumnya, cabang gulat hanya digelar secara ekshibisi. (radar)