Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Berkunjung ke Rowo Biru Lewati Jembatan Gantung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SETELAH dari Pantai Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, tim ekspedisi terus bergerak ke selatan menuju pantai lain. Pantai Rowo Biru di Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, adalah pantai yang kami kunjungi selanjutnya.

Untuk sampai di Pantai Rowo Biru, jika dari pertigaan kota Jajag, Kecamatan Gambiran, terus saja ke selatan menuju Kecamatan Siliragung. Jarak yang harus ditempuh kira-kira sejauh 20 km. Dari pusat Kecamatan Siliragung lanjut ke selatan sejauh 4 km untuk menuju Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung

Jalan yang kami lalui semua beraspal. Hanya saja saat jarak 2 Km dari Pantai Rowo Biru kami harus melewati jalan yang belum beraspal. Kami yang beranggota Pemred JP-RaBa Bayu Saksono, Wapemred Syaifuddin Mahmud, Kabiro Genteng Agus Baihaqi, pemasaran Gerda Sukarno, Thomy Sila, Wahyu Nugroho, Eko Budiyono, fotografer Rendra Des Kurnia dan wartawan Ali Nurfatoni, serta Taufik Ferdiansyah, harus turun dari kendaraan untuk menuju bibir pantai.

Akses jalan untuk menuju bibir pantai harus dilewati dengan jalan kaki maupun kendaraan roda dua melewati jembatan gantung. Warga sekitar menyebut, jem batan gantung itu dengan nama jembatan Rowo Biru.

Jembatan ini sebagai penghubung untuk menuju Pantai Rowo Biru karena dipisahkan oleh Sungai Bango Untuk masuk ke Pantai Rowo Biru saat melintasi jembatan, kami harus membayar karcis masuk Rp 2500 untuk satu orang.

Lepas dari jembatan gantung, sepanjang jalan menuju Pantai Rowo Biru juga terdapat kawasan hutan mahoni, padang rumput, tanaman kacang dan lain sebagainya. Kurang lebih jalan yang harus kami tempuh dengan berjalan kaki dari jembatan gantung untuk menuju pantai sekitar 1 Km.

Dilihat dari letak geografis, Pantai Rowo Biru ini berada diantara dua pantai terkenal, yaitu Pantai Grajagan dan Pantai Lampon. Jika saat kami lihat pada alat global positioning sys tem (GPS) yang kami bawa, titik koordinat Pantai Rowo Biru ini terletak pada 8,617’90 Lintang Selatan (LS) dan 114,124’62 Bujur Timur (BT).

Pantai Rowo Biru menyuguhkan pemandangan lepas pantai yang begitu luas. Di selatan pantai ini juga terdapat satu bukit kecil yang ada di tengah laut. Bukit ini seperti halnya yang ada di Pulau Merah. namun bukit yang ada di Pantai Rowo Biru ini lebih kecil.

Tampaknya dengan adanya bukit kecil ini sangat cocok digunakan sebagai latar belakang untuk berfoto-foto ria.  Untuk pasir yang ada di Pantai Rowo Biru berwama hitam pekat. Dan bisa dibilang sangat hitam sekali. Ombak laut yang ada di Pantai Rowo Biru ini sangat besar.

Tampaknya memang bukan tempat yang cocok bagi pengunjung yang datang untuk mandi di laut Pantai Rowo Biru. Meski ombak besar, warna air laut di sana tidak keruh, melainkan masih sangat terlihat biru sekali.

Di sekitar banyak sekali kami menjumpai pohon palem-palem laut yang tumbuh di pinggir pantai. Meski banyak pohon palem, di sekitar pantai tapi hal itu tidak membuat kami terhindar dari teriknya matahari. Sebab, pohon palem yang tumbuh di sana tidak terlalu tinggi.

Untuk pengunjung yang akan datang di Pantai Rowo Biru ini sebaiknya membawa penutup kepala dan kacamata untuk menghindari terik matahari yang panas, karena di sana sangat minim sekali tempat untuk ngiyup.

Pantai Rowo Biru ini memang masih belum dikenal luas oleh masyarakat luas. Namun dari segi pemandangan di kawasan Pantai Rowo Biru selain bisa menikmati suasana pantai, pemandangan padang rumput yang luas menuju pantai ini juga bisa menjadi daya tarik lain jika mengunjungi pantai ini.

“Kalau hari libur saja ramainya, sehari 200 tiket bisa terjual kalau liburan,” kata Fepi, salah satu warga yang menjaga loket karcis. Puas menikmati pemandangan yang ada di Pantai Rowo Biru, tim ekspedisi terus melanjutkan perjalanan.

Untuk selanjutnya, tim ekspedisi jelajah pantai timur Jawa akan mengunjungi Pantai Lampon di Kecamatan Pesang- siaran. (radar)