Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Berpisah dengan Kakbah, Jamaah Menangis

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SUARA tangis pecah di pelataran Masjidilharam pada Senin kemarin (1/5). Tetesan air mata jamaah umrah Panji Mas Wisata tampak membasahi pipi. Tak terasa air mata mereka juga membasahi lantai Masjidilharam. Tangis mereka pun menjadi bagian kekhusukan usai melakukan tawaf wada.

Tawaf wada menjadi amalan terakhir bagi orang yang akan meninggalkan Makkah. Ya, Senin kemarin di pengujung waktu sebelum meninggalkan tanah suci Makkah-setelah melakukan rangkaian ibadah umrah- jamaah Panji Mas Wisata melakukan tawaf wada.

“Tawaf wada ini adalah sebuah momen yang paling berat dirasakan oleh setiap jamaah. Momen perpisahan dengan Baitullah ini membuat mereka larut dalam suasana sedih bercampur haru dengan penuh harap dan doa semoga Allah SWT memberi kesempatan bagi mereka untuk dapat datang lagi suatu saat ke Baitullah, baik untuk berhaji maupun umrah, ” kata pembimbing umrah Panji Mas Wisata, KH. Abdul Latif Harun.

Sehari sebelum meninggalkan Makkah, yaitu Minggu (30/4), jamaah juga melakukan umrah sunnah. Jika sebelumnya mikat yang diambil adalah Tan’im, maka kali ini pembimbing mengajak kami menuju mikat Jikranah. Mikat yang paling utama untuk memulai langkah umrah ini terdapat sumur legendaris yang menjadi saksi bisu perjuangan Rasulullah.

Sumur yang berada di sisi utara Masjid Jijranah yang memiliki nama Bir Thoflah ini konon memiliki rasa tersendiri dan mampu mengobati penyakit. Namun, sayang sumur tersebut telah ditutup. Jamaah yang mampir ke Jikranah hanya bisa melihat bangunan panjang berwarna krem.

“Untuk mengetahui letak sumur ini ada rambu khusus berwama biru dengan tulisan Bir’u Jikranah ataau sumur Jikranah, nah 300 meter ada bangunan berwarna krem,” jelas Abdul Latif Harun.

Abdul Latif mengatakan, umrah yang dilakukan ini adalah bagian dari program biro travel yang diberikan kepada para jamaah. Paket wisata lainnya mengikuti, misalnya sebelum menuju Jikranah para jamaah menuju Jabal Tsur, Jabal Rahmah, lalu menuju Jabal Nur, Mina, Arafah, dan Muzdalifah.

“Kemarin kami melakukan umrah terakhir dan alhamdulillah semua program umrah selama di Makkah berjalan dengan baik,” katanya. Abdul Latif menjelaskan, usai berpisah dengan Kakbah, jamaah mulai meninggalkan Makkah menuju Madinah pada Senin (1/5) pukul 141K) Waktu Arab Saudi (WAS).

Sementara itu, sebelum meninggalkan Makkah, jamaah Panji Mas Wisata berbondong-bondong membawa air zam-zam yang dimasukkan dalam botol. Jamaah sengaja menyediakan botol-botol air mineral dengan berbagai ukuran, untuk diisi air zam-zam asli dari kran yang telah disediakan.

Setiap melaksanakan salat lima waktu, jamaah berburu air zam-zam untuk disi di botol air mineral tersebut. Selain mengambil di kran-kran air yang tersebar di Masjidilharam, jamaah juga mengambil di sekitar maulid atau tempat kelahiran Nabi Muhammad. Tempat itu juga sangat ramai dikunjungi orang untuk mengambil air zam-zam.

Salah seorang jamaah Panji Mas, Utomo Dauwis, terlihat aktif membawa botol untuk diisi zam-zam yang terletak di maulid ini. “Saya sengaja menyediakan setiap pergi salat ke masjid bawa satu, dua botol untuk diisi air zam-zam. Ini untuk tambahan oleh-oleh. Dan zamzam ini asli dari sumumya bukan air laut yang disuling,” kata pria yang hobi makan gulai kepala kambing ini. (radar)