Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Besok Malam Jamaah Tinggalkan Makkah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

besok-malam-jamaah-haji-banyuwangi-tinggalkan-makkah

MAKKAH – Rangkaian ibadah haji yang dilaksanakan jamaah asal Banyuwangi hampir tuntas. Kurang beberapa hari lagi mereka akan pulang ke Tanah Air. Dijadwalkan, jamaah tiba di Tanah Air secara bergelombang sejak tanggal 21-22  September mendatang.

Saat ini, sebagian jamaah masih melaksanakan tawaf sunah kemudian dilanjutkan dengan tawaf  wadak atau tawaf perpisahan. Herman Suyitno, salah satu tim peliput untuk Jawa Pos Radar  Banyuwangi melaporkan, sebelum kepulangan ke Tanah Air,  jamaah masih banyak yang melakukan tawaf sunah.

Selain itu  mereka mengisi waktu-waktu  terakhir di Makkah dengan kegiatan tasyakuran untuk meminta doa agar diberikan kelancaran  hingga pulang ke Tanah Air. ”Insya-Allah hari Selasa jamaah melaksanakan tawaf wadak karena Selasa malam kloter 9 sudah  harus meninggalkan Makkah menuju Jeddah,” kata wakil Komisioner Baznas Banyuwangi ini.

Lebih lanjut Herman menjelaskan, tawaf wadak merupakan tawaf pamitan dengan harapan agar jamaah atau pun keluarga  jamaah diberi kesempatan lagi untuk datang kembali ke Tanah  Suci. Tawaf ini sifatnya wajib dan harus dilakukan oleh seluruh jamaah yang selesai melaksanakan  seluruh kegiatan haji di Tanah  Suci.

”Saat ini (kemarin) jamaah ada yang tawaf sunah secara mandiri. Mereka sudah tahu tata cara bagaimana melakukan tawaf sunah karena bekal manasik yang kami berikan sebelumnya,” jelasnya. Kepala Kementerian Agama Banyuwangi, Santoso mengatakan, selain mengemasi koper dan barang bawaan, kegiatan jamaah di dalam maktab kemarin meliputi pemeriksaan paspor.

Dari pemeriksaan ulang yang  di lakukan oleh petugas, tidak  di temukan adanya kesalahan atau kurangnya paspor. ”Alhamdulillah lengkap, kita tinggal persiapan dan menyelesaikan prosesi ibadah terakhir yakni  tawaf wadak,” ujar Santoso. Pihaknya mengimbau kepada jamaah untuk tidak membawa barang-barang bawaan yang sifatnya dilarang oleh petugas bandara.

Misalnya saja mainan anak-anak, cairan gel, baterai dan bahan-bahan yang mengandung gas. Air zamzam juga di larang  dibawa oleh jamaah ke Tanah Air.  Jika memang memaksa untuk dibawa harus ada persetujuan  secara tertulis dari ketua rombongan dan ketua kloter.

”Iya ketat sekali, air zamzam itu sebenarnya dilarang dibawa oleh jamaah. Tapi  nanti akan diberi gratis oleh pihak bandara sebanyak 5 liter per satu jamaah,“ tambahnya. Mengenai berat tas koper yang dibawa jamaah juga harus diperhatikan. Biasanya sepulang dari Tanah Suci barang bawaan  yang dibawa lebih banyak dibandingkan saat baru tiba di Tanah Suci beberapa waktu lalu.

Untuk tas koper berat maksinal harus 32 kilogram. Sementara untuk tas jinjing harus 7 kilogram beratnya untuk satu jamaah.  ”Jamaah harus menaati aturan  ini karena kalau dilanggar bisa-bisa jadwal kepulangan mereka bisa tertunda,” tegasnya.

Lukman Hakim dan dr. Titah Palupi tim peliput lainnya menambahkan, sejak kemarin jamaah sudah banyak yang mengemasi barang bawaannya ke dalam koper dan tas jinjing. Sesuai rencana, seluruh tas koper jamaah harus ditimbang terlebih dahulu sebelum kepulangan pada tanggal 20 September sejak pagi hari.

”Pembinaan juga terus kami berikan. Materi pembinaan terkait jadwal  tawaf akhir dan jadwal ke pulangan,” pungkasnya. (radar)