Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Blusukan ke Pasar Rogojampi, Gus Ipul Nyanyi ‘Kabeh Sedulur’ Versi Osing Bareng Pengamen

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Di hari ke-2 kunjungannya ke Banyuwangi, Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memilih untuk blusukan ke Pasar Rakyat Rogojampi, Senin (26/2/2018).

Bagi keponakan KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) tersebut, kunjungan ini merupakan yang kesekian kalinya. Pasalnya, hampir tiap ada kesempatan, dia selalu menyempatkan diri mampir dan berdialog dengan para pedagang pasar rakyat.

Dalam kunjungannya di pasar Rogojampi, Gus Ipul mendapat kejutan dari pengamen. Tiga pengamen itu tiba-tiba mendekat ke Gus Ipul dan menyanyikan lagu ‘Kabeh Sedulur’. Uniknya, lagu itu dibawakan dengan bahasa Using, bahasa khas masyarakat Banyuwangi.

Dengan antusias Gus Ipul juga diajak bernyanyi bersama. Dan berikut lirik “Kabeh Sedulur” versi Osing yang dinyanyikan pengamen Rogojampi:

Ojo Riko Kepincut, Ambi Arumi Gondo
Hangbiso Gawe Gelo, Akhire Riko ngersulo

Yo Ayo Dulur, Kabeh Podo Dukung
Wong Hang Paling Jujur
Hang Bisa Gawe Makmur

Ojo Podo Mumet, Ojo Podo Ruwet
Anggawe Ati Mantep, Ono Siji Hang Isun Arep

Kabeh Sedulur, Sak Jawa Timur
Kabeh Sedulur, Kabeh Makmur

Mantan ketua GP Ansor dua periode ini kemudian mengajak para pengamen ini ikut masuk pasar sambil memberikan hiburan bagi para pedagang dan pengunjung pasar. Itu pun, Gus Ipul tak leluasa masuk pasar, karena pedagang dan pembeli berebut meminta foto bareng dan dialog.

Tidak segan, pedagang di pasar tradisional menyampaikan perlunya perbaikan-perbaikan dari kekurangan yang ada. Mereka memerlukan suatu revitalisasi pasar tradisional namun tetap komunikasi berjalan dan tidak memberatkan.

Kata Gus Ipul, tergantung sekarang, seberapa jauh berkomunikasi kepada para pedagang, karena para pedagang umumnya merasa tidak nyaman kalau ada pembangunan. Khawatir ada perubahan pendapatan. Tapi semua kalau dirancang dengan baik ada dialog yang menyeluruh dari hati ke hati para pedangang secara bertahap maka bisa dilaksanakan revitalisasi secara berkala.

“Secara umum pasar di Banyuwangi lumayan bagus tetapi pada bagian bagian tertentu yang memerlukan perbaikan,” jelasnya.

Untuk kedepannya pasar tradisional akan dibuat nyaman, bersih, dan memberikan kemuliaan terhadap perempuan karena banyak sekali kaum perempuan yang datang ke pasar. Dengan memasang toilet yang bagus dan memadai juga merupakan tindakan kemuliaan, juga perlu untuk lampu penerangan dibuat terang, serta ventilasi agar ditambah sehingga orang yang hendak ke pasar bisa terasa nyaman.

Selanjutnya, Gus Ipul kedepan jika diberi kepercayaan menjadi Cagub Jawa Timur maka akan bekerjasama dengan Bupati dan Walikota untuk meningkatkan layanan di pasar tradisional karena di pasar merupakan pemutaran uang terjadi, interaksi terjadi, dan disana merupakan sumber memerlukan suatu proses jual beli yang bersih serta menjamin terkait dengan kesehatan masyarakat.

Tentuanya pasar tradisional wewenang Bupati dan Walikota tentu ingin berdialog dengan pedagang dan mengambil peran peran yang memperkuat yang sudah dilakukan Bupati dan Walikota.

Tidak hanya di situ, Gus Ipul melanjutkan perjalanan di beberapa kios kios pedagang. Bahkan Gus Ipul sempat mengendarai becak untuk bertegur sapa dengan warga.

Kemudian, setelah blusukan ke pasar di Banyuwangi, Gus Ipul akan melanjutkan agendanya untuk bersilaturrahmi di Ponpes Miftahul Ulum Bengkak, Wongsorejo. Dan akan menuju Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Banyuputih, Situbondo.