Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

BPBD: Lahan Bawang Putih Sebabkan Banjir Bandang di 3 Desa

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Hutan gundul di lereng Kawah Ijen Banyuwangi yang di tanami bawang putih terus memicu terjadinya banjir bandang. Tanaman bawang putih tersebut berada di lahan milik PT Lidjen seluas 84 Hektar di Desa Tamansari Kecamatan Licin.

Sementara total luas lahan yang ada sebanyak 108 Hektar. Sedangkan 24 Hektar sisanya merupakan lahan irigasi. Banjir bandang yang terjadi hingga kedua kalinya tersebut, menyebabkan banjir besar yang melanda 3 desa yakni Desa Tamansari Kecamatan Licin, Desa Kampung Anyar Kecamatan Glagah dan Desa Bulusari Kecamatan Kalipuro.

Bahkan, sungai Kalibendo yang sebelumnya bersih, langsung terlihat kotor. Banjir pertama terjadi pada Minggu (3/12) dan banjir kedua terjadi pada Minggu (17/12), yang saat itu di wilayah Banyuwangi terjadi hujan cukup deras dengan jangka waktu lebih dari 2 jam. Namun volume banjir pertama lebih besar di bandingkan bencana banjir yang kedua, sehingga merusak lahan pertanian di 3 desa tersebut.

Meskipun tidak sampai menggenangi pemukiman penduduk, namun banjir bandang tersebut membawa material berupa lumpur serta batang pohon.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam mengaku, PT Lidjen belum mengkaji dan menganalisis resiko bencana di area perkebunan bawang putih tersebut. Sehingga pihaknya meminta PT Lidjen untuk segera melakukan kajian ulang, mengenai dampak bencana banjir.

“Kami juga minta segera membenahi sistem irigasi dan di buatkan bendungan atau kanal untuk aliran air hujan,” ujar Eka.

Pasalnya menurut Eka, lahan seluas 84 hektar tersebut kini sudah gundul dan tidak ada area untuk resapan air.

“Hingga kini PT Lidjen belum berkoordinasi dengan BPBD terkait bencana banjir bandang yang di sebabkan karena hutan gundul yang di tanami bawang putih itu,” ungkap Eka.

Yang di khawatirkan adalah, jika curah hujan cukup tinggi maka aliran ari bertambah besar. Hal ini bisa berdampak banjir lebih parah lagi dan mengakibatkan erosi.

Eka menjelaskan, dari pantaun BPBD, seharusnya ada mitigasi di area lahan bawang putih itu, sehingga bisa meminimalkan dampak bencana yang terjadi di area setempat. Namun dia mengaku belum berkoordinasi dengan pihak PT Lidjen terkait mitigasi tersebut.

“Padahal hingga Februari 2018 mendatang, hujan masih melanda wilayah Banyuwangi bahkan bisa beresiko banjir bandang,” tutur Eka.

Sebelumnya, dari dua kali terjadinya banjir bandang akibat lahan gundul yang di tanami bawang putih tersebut, menyebabkan sungai kalibendo kotor dan menerjang beberapa fasilitas wisata.

Meski banjir ini tidak sampai menggenangi pemukiman penduduk, namum lahan pertanian di wilayah Desa Bulusari dan Kampung Anyar terkena dampaknya, sehingga merusak tanaman para petani.