Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Buka Rute Internasional, Bandara Banyuwangi Siapkan Layanan Imigrasi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Menyambut penerbangan internasional di Bandara Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi berupaya mempercepat sarana dan prasarana bandara. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menggelar pertemuan dengan jajaran Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) untuk membahas hadirnya layanan imigrasi di bandara tersebut.

“Salah satu syarat untuk jadi international airport harus ada layanan imigrasi di bandara. Hari ini sudah kita bahas sampai teknisnya. Mudah-mudahan semua lancar, dan kita bisa mewujudkan bandara internasional di Banyuwangi,” ujar Bupati Anas seusai rapat dengan jajaran Kemenkumham di kantornya, Selasa (7/8/2018).

Anas mengatakan, international airport akan semakin memudahkan aksesibilitas pariwisata, bukan hanya di Banyuwangi, tapi juga daerah lain di sekitar Banyuwangi, termasuk kawasan Bali Barat yang berdekatan dengan Banyuwangi.

“Artinya ke depan, kalau pemasaran wisata bersama antara Banyuwangi dan Bali Barat bisa semakin dipadukan, bakal kian cepat akselerasinya dengan kehadiran rute internasional di Banyuwangi,” papar Anas.

Staf Ahli Menkumham Asep Kurnia mengatakan, kedatangan tim Kemenkumham di Banyuwangi memang salah satunya untuk membicarakan keimigrasiaan terkait persiapan rute internasional di Banyuwangi. Apalagi dalam waktu dekat, ada rute internasional Kuala Lumpur-Banyuwangi yang dijadwalkan beroperasi jelang akhir 2018.

“Kemenkumham sangat mendukung ikhtiar Banyuwangi untuk terus memajukan daerah,” ujar Asep.

Asep mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi terus mempercepat persiapan pendukung penerbangan internasional.

“Kebutuhan pelayanan imigrasi akan disiapkan, meliputi berbagai pelayanan, mulai dari CIQ (custom, immigration, quarantine), hingga port authority. Kebutuhan tersebut, juga terbagi dalam kedatangan dan keberangkatan,” kata Asep.

Untuk itu, Asep berpesan, infrastruktur untuk menunjang kerja imigrasi tersebut, harus disiapkan dengan baik. Seperti area untuk antrian imigrasi.

“Keimigrasian ini akan menjadi pintu masuk bagi para tamu ataupun wisatawan dari luar negeri. Jadi, pelayanan yang prima dari imigrasi menjadi kebutuhan penting, terutama di pintu kedatangan. Karena kalau datang ini, jumlah orang datang lebih banyak dan dalam waktu bersama,” ungkapnya.

Untuk mempersiapan kebutuhan infrastruktur tersebut, Anas berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Banyuwangi.

“Sementara kami siapkan gedung ruang tunggu VIP untuk konter imigrasi. Kami dan Angkasa Pura II sudah berkoordinasi untuk membangun gedung jalur internasional sendiri. Mohon doanya, semoga semua dimudahkan,” kata Anas.

Saat ini, Bandara Banyuwangi melayani rute Jakarta-Banyuwangi pergi-pulang (pp) lima kali dalam sehari, dan Surabaya-Banyuwangi (pp) dua kali per hari.

Eksekutif General Manager Bandara Banyuwangi Anton Marthalius mengatakan, Bandara Banyuwangi sangat membutuhkan CIQ (custom, immigration, quarantine), hingga port authority kelak menjadi persyaratan utama dalam penerbangan internasional.

Terkait dengan sudah adanya lampu hijau itu, Anton mengaku Angkasa Pura II juga akan membantu menyiapkan lokasi strategis.

“Pasti kita akan siapkan lokasi untuk CIQ. Kita saling melengkapi untuk mewujudkan bandara internasional di Banyuwangi,” tambahnya.