Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bulan Mei, Program Dokter Keluarga Dilaunching

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
KUNJUNGAN KERJA: Bupati Abdullah Azwar Anas berdialog dengan warga di Puskesmas Pembantu Patoman, Kecamatan Rogojampi.

Satu per satu obsesi dan program kerakyatan Bupati Abdullah Azwar Anas berhasil direalisasikan. Yang terbaru, Bupati Anas segera melaunching program dokter keluarga bagi masyarakat.

DELAPAN unit Puskesmas ditetapkan sebagai pilot project tingkat nasional sebagai Puskesmas berbasis dokter keluarga. Delapan Pu skesmas itu adalah Mojopanggung (Giri), Puskesmas Gitik (Rogojampi), Puskesmas Singojuruh, Puskesmas Sempu, Puskesmas Sepanjang (Glenmore), Puskesmas Tegaldlimo, Puskesmas Sambirejo, dan Puskesmas Pesanggaran.

Untuk merealisasikan program itu, Kepala PT Akses Jawa Timur (Jatim), dr Muhammad Edison menemui Bupati Anas Rabu lalu (11/4). Program dokter keluarga merupakan program kerja sama antara Pemkab Banyuwangi dan PT Askes, dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Awalnya, Bupati Anas akan melakukan sendiri program tersebut. Pada waktu yang bersamaan, PT Askes juga merencanakan hal yang sama. Itu diketahui setelah kunjungan kerja Dirut PT Askes dr I Gede Subawa ke Bumi Blambangan saat meresmikan kantor Askes Banyuwangi.

Pada awalnya pula, pilot project Puskesmas berbasis dokter keluarga itu bukan Banyuwangi yang jadi pilihan, tapi di Surabaya. Tapi karena Bupati Anas begitu getol untuk mewujudkan program itu, Direksi PT Askes akhirnya memilih Banyuwangi sebagai proyek percontohan di Indonesia.

dr Edison menjelaskan, untuk sementara program dokter keluarga itu hanya akan melayani peserta Askes terlebih dahulu. Dengan layanan sesuai standar dokter dengan waktu jam dinas Puskesmas dan sore hari di Puskesmas.”Tapi tidak menutup kemungkinan, dokter keluarga juga akan fleksibel.

Artinya, kalau ada pasien lansia atau yang urgent juga akan dilayani meski bukan peserta Askes,” terang Edison. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Hariadji Soegito menambahkan, praktik dokter keluarga ini akan dimulai Mei 2012 ini, dengan jumlah peserta 12.264 yang tersebar di delapan Puskesmas.

Delapan Puskesmas itu akan dijadikan tempat praktik dokter keluarga untuk melayani masyarakat. “Semuanya sudah siap. Delapan Puskesmas itu bisa bertambah jika mereka berhasil,” katanya. Delapan puskesmas yang dijadikan praktik dokter keluarga itu, rata-rata sudah memiliki ruang rawat inap.

Program dokter keluarga itu memiliki keunggulan dibandingkan pelayanan pada umumnya di Puskesmas. Selama ini, warga yang datang ke Puskesmas untuk berobat atau memeriksakan kesehatan tidak selalu ditangani dokter. Sebab, beberapa kewenangan dokter dalam penanganan kesehatan warga sudah dilimpahkan kepada tegas medis lainnya.

Sedangkan dalam program dokter keluarga ini, warga yang sudah menjadi peserta Askes untuk dilayani oleh dokter. Selama jam kerja, dokter keluarga ini akan stand bay di Puskesmas untuk melayani warga. Ada atau tidak peserta Askes yang berobat dan memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas, dokter keluarga itu akan tetap stand bay selama jam kerja.

PT Akses akan memberikan insentif kepada dokter itu yang menjadi dokter keluarga. Selain akan melaksanakan program dokter keluarga, PT Askes juga akan membangun rumah sehat bagi warga miskin. Anggaran rehab rumah warga miskin itu akan diambilkan dari program C orporate Social Responsibility (CSR). Program itu diperuntukkan bagi 100 rumah tangga miskin (RTM) dengan unit cost sebesar Rp 5 juta. (radar)

Kata kunci yang digunakan :