Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bupati Anas Minta Kepala Sekolah Dorong Kreativitas dan Jiwa Enterpreneurship Siswa

Foto:
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: banyuwangikab

BANYUWANGI – Sekolah mempunyai peran strategis untuk menciptakan anak didik yang kreatif dan berjiwa enterpreneur. Syaratnya, kepala sekolah dan guru selaku pendidik mampu mengarahkan sekaligus memfasilitasi anak-anak tersebut secara tepat.

“Dua hari lalu saya bertemu dengan sejumlah kepala sekolah. Saya tekankan kepada mereka, anak-anak tidak hanya butuh bekal akademis namun juga perlu bekal untuk hidup mandiri di masa depannya. Karena itu perlu ditumbuhkan jiwa kreatif dan enterpreneurshipnya sejak dini,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas seperti dilansir dari banyuwangikab.go.id, Rabu (11/12/2019).

Menurutnya, anak-anak yang saat ini masih mengenyam pendidikan dasar akan menghadapi tantangan yang semakin berat saat mereka lulus dari bangku sekolah kelak.

“Persaingan ekonomi akan semakin ketat ditengah terbatasnya peluang kerja formal. Terlebih jika anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang perguruan tinggi dan persaingan itu akan semakin berat,” ujar Bupati Anas.

Untuk itulah, lanjut Bupati Anas, anak-anak muda daerah harus sedini mungkin diberi bekal yang cukup untuk menghadapi masa depannya. Salah satunya dengan merangsang kreativitas dan jiwa enterpreneurnya. Dan ini membutuhkan komitmen serius dari Kepala Sekolah sebagai penentu kebijakan di sekolah.

“Kepala Sekolah sebagai manajer yang mengatur kegiatan di sekolah harus bisa menciptakan iklim kreativitas itu kepada guru yang nantinya akan dilanjutkan ke anak-anak didiknya,” kata Bupati Anas.

Sehingga sebelum para guru dan anak-anak didiknya bisa kreatif dan berjiwa enterpreneur, maka kepala sekolahnya terlebih dahulu yang mencontohkan dan memberikan motivasi.

“Ada beberapa model sekolah yang bisa dicontoh oleh para kepala sekolah. Seperti di sejumlah sekolah khususnya yang berbasis pesantren. Anak-anak didik tidak hanya dibekali ilmu pengetahuan agama dan akademik formal tapi juga dilatih berwirausaha,” tutur Bupati Anas.

“Seperti membuat roti, usaha laundry, membatik dan sebagainya. Minimal bisa memberikan pengenalan berbagai jenis usaha yang bisa dikerjakan usai lulus sekolah. Agar mindset siswa ketika lulus tidak melulu harus bekerja kantoran, namun enterpreneur juga peluang yang bagus,” imbuhnya.

Selain itu, Pemkab juga sudah menerapkan pendidikan ketrampilan berbasis potensi wilayah dibeberapa sekolah dasar daerah. Salah satunya di SD-SD di kawasan perkebunan di Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro.

Di sekolah ini mendapatkan bantuan mesin roasting kopi untuk memberikan wawasan pada siswa, tentang mengolah kopi yang baik. Sehingga anak-anak sejak dini mengetahui ada potensi di sekitar lingkungannya yang bisa dikembangkan, yang bernilai ekonomi.

“Mereka juga diajari cara menyajikan kopi yang baik, minimal sudah mempunyai ketrampilan basic saat lulus dan masih bisa didalami lagi,” pungkas Bupati Anas.