Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bupati Anas Pamerkan “Smart Kampung” di Hadapan Perwakilan Bank Dunia

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Bupati Anas saat menjadi pembicara dalam even Kemenkeu RI.

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas diundang menjadi pembicara dalam seminar yang bertemakan “Managing Urbanization for Sustainable Cities” yang digelar Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Anas menjadi pembicara bersama pakar pembangunan perkotaan Bank Pembangunan Asia (ADB) Joris van Etten dan Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chavez.

Dalam kesempatan itu Anas memaparkan cara Banyuwangi mendorong kemandirian ekonomi desa untuk meminimalisi arus perpindahan warga ke kota.

“Kami di Banyuwangi melakukan sejumlah langkah menjadikan desa sebagai garda depan pelayanan publik dan pemandirian ekonomi sebagaimana Nawacita Presiden Jokowi terkait membangun dari pinggiran. Memang belum sepenuhnya ideal, tapi progress-nya cukup bagus dengan berbagai indikator yang rigid,” ujar Anas.

Anas mengatakan, jika kapasitas desa meningkat, maka dengan sendirinya kesejahteraan warga juga terkerek, dan bisa mengurangi potensi perpindahan penduduk ke kota.

Di Banyuwangi pada tahun 2016, jumlah desa dengan kategori ‘mandiri’ meningkat dari 10 desa menjadi 40 desa. Sedangkan jumlah desa ‘maju’ meningkat dari 69 desa menjadi 134 desa.

Untuk mendorong ekonomi desa, lanjut Anas, salah satu yang dilakukan oleh Banyuwangi adalah menggarap program ‘Smart Kampung’ yang fokus ke peningkatan pelayanan publik tingkat desa dan berbagai kegiatan ekonomi kreatif berbasis desa.

“Meski di desa, sekarang pelayanannya serba online menggunakan sistem yang telah terintegrasi dengan kecamatan dan kabupaten. Bahkan sejumlah desa sudah mulai melakukan pelayanan malam hari dan nonstop tanpa hari libur,” terang Anas.

Demikian pula masalah SDM desa yang relatif lebih rendah di banding kota. Untuk melakukan transformasi, Pemkab Banyuwangi membuat program Banyuwangi Mengajar. Sarjana dengan kemampuan teruji dikirim ke desa-desa untuk melakukan transformasi pengetahuan.

“Jadi desa bukan hanya butuh transfer dana untuk pembangunan infrastruktur, tapi juga pembangunan SDM-nya,” kata dia.