Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Bupati Anas Temui Mantan Bupati Ratna di Penjara

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Bupati Anas bersama mantan Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari, di LP Wanita Kota Malang.

Sampaikan Terima Kasih Ikut Bangun BWI

MALANG – Setelah bertemu dengan istri mantan bupati Samsul Hadi, Ny. Erna Samsul Hadi, Bupati Abdullah Azwar Anas memanfaatkan momen Puasa Ramadan untuk bertemu mantan Bupati Ratna Ani Lestari di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wanita, Malang, Senin (5/6).

Anas menemui Ratna untuk menyampaikan ucapan terima kasih atas kontribusinya telah ikut membangun Banyuwangi. Ratna menjabat bupati Banyuwangi periode 2005- 2010 yang menggantikan pejabat sebelumnya Samsul Hadi periode 2000-2005.

Bupati Anas bersama mantan Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari.

Saat ini, Ratna sedang menjalani hukuman sembilan tahun penjara di LP Wanita kelas IIA Malang dalam kasus korupsi pembebasan lahan Bandara Blimbingsari tahun 2006 dan 2007 senilai Rp 19 miliar saat menjabat bupati.

Sedianya, hukuman penjara yang harus dijalani Ratna tidak sampai sembilan tahun. Pada tahun 2013, Pengadilan Negeri (PN) Tindak Pidana Korupsi Surabaya hanya menjatuhkan vonis penjaga lima tahun penjara kepada Ratna karena terbukti melakukan korupsi.

Namun putusan PN itu dianggap tidak adil, dan Ratna harus banding ke Pengadilan Tinggi, (PT) Jatim. Namun usaha Ratna mendapatkan keringanan itu tidak berhasil dan PT menambah hukuman Ratna menjadi enam tahun penjara.

Tidak terima dengan keputusan hakim banding itu, Ratna kembali mengajukan kasasi di Mahkamah Agung RI. Harapannya melalui kasasi itu, Ratna bisa bebas atau mendapat keringanan hukuman.

Tapi yang dia peroleh malah sebaliknya, majelis hakim kasasi MA menambah hukuman Ratna menjadi sembilan tahun penjara. Dalam kasus pembebasan lahan lapter era Bupati Ratna sejumlah pejabat Pemkab Banyuwangi ikut terseret.

Selain Ratna, beberapa pejabat era Ratna seperti Sekretaris Kabupaten Sudjiarto, Kabag Perlengkapan Sugiharto, Camat Kabat Sugeng, dan beberapa pejabat lainnya juga pernah dihukum karena kasus yang sama.

Anas mengunjungi Ratna tidak sendiri melainkan ditemani Kabag Umum Henik Setyorini. Tiba di LP, Anas disambut petugas LP dan langsung menuju ruang untuk menerima tamu. Anas dan Ratna bersalaman, lalu saling mengobrol akrab dan bertanya  kabar.

“Alhamdulillah, tadi saya tanya kabar, beliau sehat. Beliau juga tabah menjalani proses ini. Kita doakan bersama beliau selalu sehat,” ujar Anas.  Anas mengaku menyampaikan terima kasih kepada Ratna atas kontribusinya dalam membangun Banyuwangi pada periode beliau menjabat.

Menghormati para pendahulu, kata Anas, harus menjadi tradisi sebagai bagian dari pembelajaran kepada masyarakat luas. “Bahwa tidak semua dipolitik itu saling dendam, ada tradisi baru kita harus saling silaturahmi, saling menyapa,” ujarnya.

Setiap bupati, lanjut Anas, mempunyai peran dan kontribusi  dalam pengembangan Banyuwangi. Karena itu, wajar jika warga Banyuwangi dan para pejabat saat ini untuk terus menjalin relasi yang baik dengan semua para pendahulunya.

Pemkab Banyuwangi ingin memberikan perhatian lebih kepada keluarga mantan pejabat yang telah ikut membesarkan Banyuwangi. “Semua orang punya kekurangan. Tapi bagaimana pun semua punya jasa. Para pendahulu semua punya kontribusi karena membangun daerah itu tidak  bisa lima atau 10 tahun, tapi semuanya berkelanjutan,” kata Anas.

Sementara itu, Ratna tampak berkaca-kaca menerima kunjungan Anas. Dia tidak menyangka dikunjungi Anas. “Saya berterima kasih. Ini hal yang baik. Kita harus tetap menjaga silaturahmi,” ujar  Ratna. (radar)