Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bupati Jepara Belajar Pariwisata Ke Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Seiring perkembangannya yang terus melaju selama tujuh tahun ini, Banyuwangi tak henti-hentinya menerima kunjungan kerja (kunker) dari berbagai daerah. Salah satunya, Bupati Jepara Ahmad Marzuqi yang langsung datang ke Banyuwangi untuk belajar tentang pariwisata.

Tidak tanggung tanggung, Bupati Ahmad mengajak 18 orang jajarannya ke kabupaten di ujung timur Jawa Timur itu. Diantaranya, asisten pemerintahan dan kesra, asisten perekonomian dan pembangunan, Kepala Dinas PUPR, Kabag Umum  dan Kabag Pembangunan Setda Kabupaten Jepara, serta Kepala Inspektorat.

Terhitung sejak hari Rabu (26/2/2018), Bupati Marzuqi bersama jajarannya berkeliling mengunjungi sejumlah spot wisata dan tempat-tempat pelayanan publik di Banyuwangi. Seperti, Pendopo Kabupaten dan Lounge Pelayanan Publik yang berada di dalam kompleks Kantor Bupati Banyuwangi.

Lounge adalah ruang tunggu yang didesain eksklusif bagi para tamu. Selain bisa menikmati aneka jajanan tradisional secara self service, para tamu juga dapat mengakses berbagai data tentang Banyuwangi dengan mudah, karena ruangan ini telah dilengkapi dengan berbagai infrastruktur IT.

Rombongan tersebut juga sempat mengunjungi Mal Pelayanan Publik, sebuah tempat pengurusan dokumen terpadu dimana masyarakat dapat mengurus berbagai dokumen hanya di satu tempat.

Di sini, Bupati Ahmad menyaksikan secara langsung bagaimana proses pengurusan administrasi kependudukan dilakukan dengan cepat dan mudah. Misalnya, mengurus KTP, akta kelahiran dan masih banyak lagi.

Di hadapan Bupati Abdullah Azwar Anas di pendopo Sabha Swagatha Blambangan, Rabu (28/2), Bupati Ahmad mengaku sangat takjub dengan Banyuwangi setelah berkeliling ke berbagai lokasi.

“Tidak hanya pariwisatanya, reformasi birokrasi Banyuwangi sangat sukses. Apalagi setelah melihat mal pelayanan publicnya,” ujar Bupati Ahmad.

Menurut Bupati Ahmad, ini adalah inovasi yang patut ditiru. “Begitu sampai di Jepara nanti, kami akan langsung membuat tim khusus untuk mengaplikan apa saja yang telah dipelajari dari Banyuwangi,” ungkap Bupati Ahmad.

Tidak hanya tentang pengembangan pariwisata dan reformasi birokrasi, kedatangan Bupati Ahmad beserta jajarannya ini juga untuk belajar bagaimana strategi Banyuwangi sehingga memperoleh SAKIP A.

“Karena saat ini, SAKIP Pemkab Jepara memperoleh predikat CC, sehingga dengan belajar dari Banyuwangi paling tidak tahun depan bisa naik peringkat jadi B,” pungkas Bupati Ahmad.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menerima rombongan ini di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, menjelaskan kunci dari keberhasilan Banyuwangi adalah sinergi. Baik dengan pihak swasta, lembaga pemerintah yang lain, maupun sinergi antar SKPD.

“Tanpa sinergi, kami akan terlambat melakukan percepatan. Maka kolaborasi dan sinergi ini terus dibangun untuk kemajuan Banyuwangi,” ujar Bupati Anas.

Untuk pengembangan pariwisata kata Bupati Anas, Banyuwangi terus berbenah untuk menambah kenyamanan wisatawan. Misalnya, mempersiapkan infrastruktur yang baik, khususnya pada akses menuju obyek wisata. Banyuwangi juga memperluas aksesibilitas.

“Saat ini, sudah ada tujuh penerbangan dalam sehari di Bandara Banyuwangi. Diantaranya, penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya,” tutur Bupati Anas.

Bupati Anas juga sedang mengajukan slot time di Denpasar agar wisatawan dari Bali semakin mudah menjangkau Banyuwangi.

“Tentu semua ini untuk mendukung pengembangan pariwisata di Banyuwangi yang ujung-ujungnya, untuk peningkatan ekonomi warga,” kata Bupati Anas.

Seiring dengan perkembangan pariwisata, Banyuwangi juga mempersiapkan SDM handal di bidang ini. Salah satunya, sebelum pemerintah daerah merancang pariwisata, pihaknya telah membuka jurusan manajemen bisnis pariwisata di Politeknik Negeri Banyuwangi.

“Sehingga, saat pariwisata semakin maju seperti sekarang, SDM nya sudah siap,” ungkap Bupati Anas bangga.

Sedangkan untuk reformasi birokrasi, Bupati Anas berhasil mengubah mind set para birokratnya melalui even pariwisata Banyuwangi Festival.

“Gelaran ini, dijadikan sebagai media konsolidasi antar SKPD untuk melunturkan ego sektoral yang kadang muncul,” ungkap Bupati Anas.

Sehingga melalui ajang tersebut, Bupati Anas mendorong Birokrasi menjadi teamwork yang hebat. Selain itu, pihaknya juga meminta para PNS agar bekerja dengan sistem. “Sehingga, semua pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu,” pungkasnya.