Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bupati Kayong Utara Belajar ke Banyuwangi

Foto:
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: banyuwangikab

BANYUWANGI – Keberhasilan Banyuwangi dalam mengembangkan daerahnya memicu daerah lain untuk melakukan studi banding ke Banyuwangi.

Dilansir dari banyuwangikab.go.id, salah satunya adalah Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat, yang datang langsung dipimpin Bupatinya Citra Duani didampingi Kapolres Kayong Utara, AKBP Asep Irpan Rosadi untuk sharing.

Rombongan ditemui Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Lounge Pelayanan Publik, Senin (18/11/2019). Bupati Citra mengaku penasaran dengan apa yang menjadikan Banyuwangi hebat dengan capain sejumlah prestasi.

“Kedatangan kami ini untuk menimba ilmu dan berbagi pengalaman terutama untuk pengelolaan percepatan desa,” ungkap Bupati Citra.

“Kebutulan ada ratusan kepala desa kami yang sedang mengikuti acaranya Kemendagri di Banyuwangi, sehingga saya sekalian ingin sekalian menimba ilmu disini,” paparnya.

Selain pengelolaan desa, Bupati Citra juga kagum dengan keberhasilan pariwisata di Banyuwangi yang maju pesat.

“Sebagai daerah yang sama kami juga ingin memajukan pariwisata seperti di Banyuwangi. Sepertinya kalau sebentar kurang di Banyuwangi harus lebih ini,” ujar Bupati Citra.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas tampak ramah menyambut kedatangan Bupati Kayong ini.

Bupati Anas menyambut baik maksud rombongan Bupati Kayong tersebut dan mengaku senang jika yang telah dikerjakan oleh Banyuwangi bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain.

“Sekarang bukan jamannya lagi berkompetisi. Daerah harus saling bersinergi agar bisa maju bersama,” kata Bupati Anas.

“Kami selalu menjalin sinergitas dengan pimpinan daerah jadi prestasinya bisa beriringan,” ungkapnya.

Bupati Anas menyampaikan banyaknya daerah yang datang ke Banyuwangi, bukan berarti Banyuwangi lebih unggul. Sebenarnya daerah-daerah yang berkunjung ke Banyuwangi sendiri sudah hebat.

“Di sini semua akan saling belajar, apa yang baik dari Banyuwangi silahkan diambil dan kami pun akan terus belajar apa yang lebih unggul di daerah lain,” ujar Bupati Anas.

Untuk menjawab tantangan pengelolaan keuangan desa yang mendapatkan dana besar dari APBN dan APBD, Banyuwangi mengembangkan e-village budgeting dan e-monitoring system. Perencanaan hingga pelaporan di tingkat desa terintegrasi dalam sebuah sistem.

”Misalnya monitoring, setiap proyek terpantau di sistem lengkap dengan titik koordinatnya,” kata Bupati Anas.

“Sehingga bisa meminimalisasi proyek ganda, sekaligus memberi rasa aman kepada perangkat desa mengingat tanggung jawabnya semakin besar karena dana yang mengalir ke desa juga terus bertambah,” imbuhnya.

Bupati Anas menjelaskan, terkait pengelolaan percepatan desa, Banyuwangi ada Smart Kampung. Program ini adalah inovasi yang mendorong pelayanan desa berbasis teknologi informasi (TI).

“Sebagai kabupaten terluas di Pulau Jawa, jarak desa dan pusat kota di Banyuwangi sangat jauh dengan waktu tempuh bisa mencapai tiga jam. Warga yang butuh dokumen harus menuju ke kantor kecamatan atau pusat kota yang lokasinya cukup jauh, sehingga tidak efisien,” papar Bupati Anas.

Untuk mempercepat pelayanan di tingkat desa, Bupati Anas telah mendelegasikan kewenangannya ke desa. Misalnya, pembenahan rumah tidak layak huni.

“Dulu itu harus bupati yang tanda tangani suratnya, sehingga rentangnya panjang. Sekarang cukup di tingkat desa,” pungkasnya.