Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

BWI-Jakarta hanya 80 Menit

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

 

Kodatangm pesawat Nam Air disambut tembakn water canon dari dua mobil damkar di Bandara Blimbingsari kemarin.

Landing Mulus, Nam Air Disambut Water Canon

BANYUWANGI – Transportasi udara dari dan menuju Banyuwangi semakin berkembang. Yang terbaru, Maskapai Sriwijaya Air Group meluncurkan secara resmi penerbangan lansung Nam Air rute Jakarta-Banyuwangi pergi pulang (PP) kemarin (16/6).

Dengan moda transportasi udara tersebut, jarak tempuh Banyuwangi-Jakarta hanya butuh waktu 80 menit. Yang istimewa, peluncuran direct Nam Air tersebut dilakukan dua menteri sekaligus, yakni Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi dan Menteri Pariwisata (Menpar) RI, Arief Yahya.

Keberangkatan para penumpang penerbangan perdana tersebut diresmikan dalam seremoni pengguntingan pita oleh kedua menteri dengan didampingi Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura II (Persero) M Awaluddin, CEO Sriwijaya Group Chandra Lie, dan Presiden komisaris Sriwijaya Group Hendrie Lie.

Menhub Budi menilai langkah Sriwijaya Grup membuka jalur Jakarta-Banyuwangi sangat tepat, mengingat Banyuwangi adalah daerah yang sangat potensial. “Saya kalau bicara tentang Banyuwangi selalu semuangat. Karena daerah ini sangat potensial. Selalu ada kegiatan aktif yang dilakukan warganya,” ujar Menhub usai melepas penerbangan perda perdana Nam Air di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, kemarin.

Ekspansi Sriwijaya ke Banyuwangi ini juga dinilai Budi berperan mengembangkan dunia pariwisata nasional. Sesuai pesan Presiden Jokowi, pariwisata adalah ungulan pemerintah untuk mendapatkan devisa.

“Saya sangat mendukung ekspansi ini. Apalagi yang dipilih adalah daerah yang potensial. Saya ingin dunia aviasi dihiasi dengan kesan-kesan keberhasilan daerah,” kata dia. Nam Air menggunakan pesawat jenis Boeing 737-500 untuk melayani jasa transportasi udara rute Jakarta-Banyuwangi PP.

Pada penerbangan perdana kemarin, pesawat berangkat dari bandara Soekarno Hatta (Soetta) pukul 07.05. Pesawat yang mengangkut 120 penumpang itu mendarat mulus di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi pukul 08.35.

Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Menpar Arief, Direktur Utama (Dirut) PT. Angkasa Pura II (Persero) M. Awaluddin, CEO Sriwijaya Group Chandra Lie, dan Presiden komisaris Sriwijaya Group Hendrie Lie, turut menjadi penumpang pada penerbangan perdana Nam Air kali ini.

Selain itu, Puteri pariwisata Asia Tenggara 2016 Dikna Faradiba, serta artis nasional asal Banyuwangi, Fitri Karlina, juga ikut dalam penerbangan pesawat tersebut. Sesaat setelah landing di Bandara Blimbingsari, pesawat tersebut disambut dengan prosesi water canon dan suguhan tarian tradisional khas Banyuwangi.

Selebrasi water canon ini langsung membasahi seluruh badan pesawat. Bupati Abdullah Azwar Anas turun langung menyambut rombongan yang datang dari Ibu Kota tersebut. Menpar Arief Yahya mengatakan, dari sisi pasar, rute penerbangan Jakarta-Banyuwangi sangat potensial.

Pasar penerbangan tersebut tidak hanya warga Bumi Blambangan, tetapi juga beberapa daerah sekitar, seperti Jember, Situbondo, Bondowoso, dan Jembrana, Bali. “Jumlah penduduk ke lima daerah itu total sekitar enam juta. Anggap saja satu persennya terbang. berarti ada 60 ribu orang. Kalau lima persen, berani 60 ribu orang. Padahal kapasitas pesawat 40 ribu penumpang per tahun. Maka, di butuhkan tujuh sampai delapan penerbangan. Ini sangat potensial,” cetusnya.

Arief menambahkan, selama beberapa tahun terakhir Banyuwangi sangat intens mengembangkan pariwisata. Untuk menjadi daerah tujuan wisata yang maju, maka Banyuwangi harus memiliki bandara internasional.

Arief menambahkan, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Banyuwangi per tahun sekitar 60 ribu orang. Sedangkan wisatawan nasional (wisnus) sebanyak 4,2 juta orang. “Angka ini jauh lebih besar dari Bangka Belitung. Belitung saja bisa memiliki bandara internasional. Seharusnya Bandara Blimbingsari ini jauh lebih bisa menjadi international airport,” kata menteri asal Banyuwangi tersebut.

Menurut Arief, kalau Banyuwangi memiliki bandara internasional, maka pariwisata di Bumi Blambangan akan semakin maju. “Kalau pariwisata jalan, targetnya tidak perlu terlalu besar. Katakanlah sampai 2019, mendatangkan 100 ribu wisman akan sangat mudah. Kalau ada 100 ribu wisman, maka pendapatan kita atau devisa yang masuk minimal 100 juta USD atau sekitar Rp 1,3 triliun. Padahal, rata-rata spending per wisman 1.200 USD,” papar mantan Dirut PT Telkom tersebut.

Masih menurut Airef, kalau pariwisata maju, maka perdagangan akan ikut maju. Jika perdagangan maju, pasti sektor investasi akan maju pula. “Rumusnya hanya tiga itu. Tourism, trade, and investment (TTI ),” cetusnya.

Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya menyatakan bersyukur kepada Allah SWT atas diluncukannya penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi tersebut. “Terima kasih atas dukungan banyak pihak, terutama Pak Menpar dan Pak Chandra Lie. Atas kerasnya, penerbangan perdana Nam Air rute Jakarta-Banyuwangi bisa dilakukan tepat waktu,” ujarnya.

Anas berharap, penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi akan semakain mendorong pertumbuhan pariwisata di Kabupaten The Sunrise Of Java ini. “Kami terus medorong hotel-hotel baru untuk menyiapkan meeting, insentif, convention, and exhibition (MICE) tebing sehingga menjadi daya dukung pengembangan pariwisata di banyuwangi,” paparnya.

Sementara itu, pengoperasian dirert Jakarta-Banyuwangi disambut antusias masyarakat Bumi Blambangan. Salah satunya Putu Enggal. Pria yang kemarin menjadi penumpang pesawat pada penerbangan perdana tersebut mengaku senang dengan dibukanya direct Flight Jakarta-Banyuwangi.

“Teman-teman saya senang ada rute ini, karena kalau akan ke Banyuwangi bisa lebih cepat. Begitu pun saya bisa pulang ke rumah di Muncar, Banyuwangi lebih cepat, tidak harus transit di Surabaya,” kata pria yang tengah menempuh pendidikan di Trust Tranining Centre Jakarta tersebut.

Sekadar diketahui, selama ini penerbangan dari dan menuju Banyuwangi ‘hanya’ dilayani oleh dua maskapai, yakni Garuda Indonesia dan Wings Air. Kedua maskapai tersebut melayani penerbangan rute Surabaya- Banyuwangi PP. (radar)