Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Cek Pembangunan Infrastruktur, Lalu Buka Puasa Bersama

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Bupati Anas memberikan ceramah usai menggelar salat taraweh di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran.

HARI kelima Puasa Ramadan, Bupati abdullah Azwar Anas mengunjungi warga di daerah paling ujung selatan Banyuwangi, tepatnya di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran. Lokasi itu berjarak sekitar 80 kilometer dari Kota Banyuwangi.

Untuk mencapai desa itu, dibutuhkan waktu sekitar tiga jam perjalanan darat. Selain jarak waktu yang jauh, jalan yang dilalui berliku dan menanjak. Sebelum periode Bupati Anas, Desa Sarongan kurang tersentuh pembangunan jalan. Warga akhirnya terbiasa dengan kondisi jalan rusak.

Kini, desa itu menjadi salah satu prioritas pembangunan infrastruktur jalan. “Saya sengaja ke desa Sarongan ini, untuk melihat perkembangan pembangunan infrastruktur. Infrastruktur di sini pengerjaannya juga dikeroyok bareng pihak perkebunan. Harus sinergis, biar cepat,” kata Anas saat bertemu warga.

Di Desa Sarongan terdapat objek wisata unggulan Banyuwangi, yakni Pantai Teluk Hijau, yang kini ramai dikunjungi wisatawan. Juga Pantai Sukamade yang dikenal sebagai sarang penyu bertelur. Untuk menuju kesana harus melalui desa ini.

“Karena itu pembangunan infrastruktur menjadi hal yang sangat penting di Desa Sarongan,” katanya. Sembari menuju lokasi buka bersama, Anas menyempatkan diri meninjau pembangunan jalan. Baik yang telah dibangun maupun yang akan segera dibangun.

“Sekalian cek mana saja jalan akses yang perlu dibangun,” jelas dia. Di desa ini, Anas buka puasa bersama dengan ratusan warga di Pasar Sarongan. “Tahun ini akan kita tuntaskan pembangunan infrastruktur jalan di Sarongan, dan desa-desa yang lokasinya berada di paling ujung,” ujarnya.

Selain itu, Anas mengunjungi desa ini juga karena Sarongan terkenal dengan desa yang menjunjung tinggi keberagaman. Desa ini terkenal keberagamannya karena di sini latar belakang masyarakatnya beragam. Ada agama Islam, Kristen, Buda, dan Hindu.

“Selama ini, Sarongan terkenal akur dan menjunjung keberagaman. Seiring Hari Lahir Pancasila, saya berharap semangat gotong royong dalam keberagaman di Sarongan ini menjadi inspirasi kita semua untuk merajut keberagaman kita,” kata bupati berusia 43 tahun tersebut. (radar)