Tanpa berangkat ke Tanah Suci, misalnya, selama 81 tahun ke depan Anda masih menyandang umratan mabruratan. Biasanya orang umrah setahun sekali. Selain orang travel, umrah setahun sekali itu termasuk orang hebat. Tapi, apa pahala bisa dilogika seperti itu? Wallahu a’lam.Pastinya, banyak jamaah yang mengejar pahala sembilan kali umrah sekali salat sunah dua rakaat di Masjid Quba. Tanpa berpikir bahwa rangkaian ibadah haji masih panjang.
Terutama wukuf di Arafah. Rukun haji paling utama itu belum ditentukan kapan waktunya. Tapi, beredar informasi wukuf akan dilaksanakan Jumat pekan pertama Oktober mendatang. Sehingga haji tahun ini disebut haji akbar. Jika benar haji akbar maka dibutuhkan persiapan fisik dan mental yang kuat. Sebab, bukan hanya jamaah haji dari seluruh dunia yang akan berkumpul di Arafah, tapi hampir semua warga Arab Saudi juga akan melakukan hal yang sama.
Terkait hal itu, para pembimbingdan dokter pendamping jamaah haji selalu mengingatkan: jamaah harus pandai-pandai menjaga kondisi kesehatan. “Jangan memforsir tenaga untuk mengejar kegiatan yang bukan rukun dan wajib haji,” ujar KH. Abdul Latif Harun dari KBIH Sabilillah. Sementara itu, kondisi kesehatan jamaah haji Banyuwangi umumnya masih bagus. Hanya ada satu dua yang mendapat perawatan khusus tim dokter Kloter 27 yang dipimpin dr. Budi K.
Kepala Puskesmas Tegladlimo itu rajin mengunjungi kamar para jamaah. “Sekadar untuk mengetahui kesehatan jamaah. Yang perlu diberi obat langsung kami kasih,” katanya. Saat ini jamaah haji Banyuwangi Kloter 26, 27, dan 28 masih di Madinah. Rencananya, Senin pagi berangkat menuju Makkah untuk mulai menjalani rangkaian haji diawali miqat di Bir Ali. (radar)