Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Cluring Berpotensi Terserang DBD

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Sembilan Warga Dirawat di Puskesmas Benculuk

CLURING – Wilayah di Kecamatan Cluring  berpotensi terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD). Daerah yang  rawan terserang penyakit yang disebarkan  nyamuk Aedes aegypti itu berada di sembilan desa di kecamatan itu.

Selama 2016 ini pasien yang menjalani  rawat inap di Puskesmas Benculuk, Kecamatan Cluring, karena dinyatakan positif terkena DBD berjumlah sembilan orang. “Selama Januari 2016 ini sudah sembilan pasien yang terkena  DBD,” terang Plt. Kepala  Puskesmas Benculuk, drg. Slamet.

Dari sembilan pasien DBD itu, terang dia, tujuh pasien sudah membaik. Oleh keluarganya, dia sudah dibawa pulang. Hingga kemarin tinggal dua pasien yang masih dirawat. “Sekarang tinggal dua pasien,” katanya seraya menolak menyebut nama  pasien itu.

Menurut Slamet, sembilan  pasien yang menjalani rawat inap di Puskesmas Benculuk  memang tidak semua berasal dari wilayah Kecamatan Cluring. Sebagian besar dari wilayahnya. “Hanya  dua yang dari luar Cluring, yakni dari Srono dan Jajag,” terangnya.

Tujuh pasien yang berasal dari wilayah Kecamatan Cluring itu berasal dari Desa Plampangrejo, Tampo, Sraten, Tamanagung, Sarimulyo, dan Sembulung. “Semua  desa di Kecamatan Cluring berpotensi  DBD,” cetusnya.

Pasien yang datang ke Puskesmas Benculuk terang dia, dalam kondisi demam tinggi. Setelah masuk dan menjalani rawat inap,  pasien itu langsung diinfus. Selanjutnya, dilakukan cek darah dan diperiksa di laboratorium.

“Hasil laboratorium diketahui pasien itu terkena DBD. Pasien tersebut kita pantau terus perkembangannya,” ungkapnya. Sejauh ini, masih kata dia, pasien yang menjalani rawat inap masih terpantau cukup baik dan  bisa ditangani.

Tetapi, jika hasil pemeriksaan rutin kurang baik dan drop, maka pasien akan dirujuk  ke rumah sakit. “Sementara ini masih aman-aman saja,” katanya. Dokter Slamet mengimbau masyarakat segera memeriksakan  diri ke dokter jika mengalami  demam tinggi. Biasanya demam  itu bersifat bifasik (seperti pelana  kuda), yakni panas akan turun  di hari ketiga atau keempat, tapi  hari berikutnya naik lagi.

“Telat  pemeriksaan bisa fatal,” ujarnya. Cara mudah mencegah penularan DBD, lanjut dia, dengan melakukan gerakan 3M, yakni  menguras bak mandi, mengubur tempat (wadah) yang bisa  menampung air, dan menutup  bak mandi sebagai tempat  berkembangnya nyamuk.

“Intinya jaga pola hidup bersih dan sehat di sekitar tempat tinggal dan pakai lotion anti nyamuk,” pungkasnya. (radar)