Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Cluring Mulai Diserang DBD

Ilustrasi
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Ilustrasi

CLURING – Serangan demam berdarah dengue (DBD), tampaknya mulai menggila di wilayah Kecamatan Cluring dan sekitarnya. Warga yang diduga terkena serangan, hampir setiap hari berdatangan ke ruang rawat inap di Puskesmas Benculuk, Kecamatan Cluring.

Pasien yang masuk ke Puskesmas Benculuk itu, kebanyakan gejala DBD, seperti pusing, mual,  dan lemas karena daya tahan tubuh yang melemah dan trombosit menurun. “Hampir setiap hari ada pasien yang masuk,” cetus dr. Edi Pujianto usai memeriksa pasien di Puskesmas Benculuk kemarin (29/8).

Menurut dokter Edi, kondisi pasien yang telah menjalani perawatan terus merubah. Sudah tidak ada keluhan seperti saat baru masuk di UGD Puskesmas Barculuk. “Para pasien sekarang mulai membaik, awalnya trombosit mereka menurun,” katanya.

Pasien penderita DBD, terang dia, akan mengalami panas yang cukup tinggi selama tujuh hari. Tetapi, pasien yang dirawat ini setelah mengalami perawatan tiga hari sudah mulai membaik. “Setiap pasien yang masuk Puskesmas dilakukan uji darah terlebih dahulu,” terangnya.

Untuk menjalalarnya serangan DBD ini, dokter Edi meminta masyarakat melakukan pencegahan dengan cara 3M, yaitu menguras, mengubur dan menimbun kaleng dan sampah.

“Terutama kebersihan rumah dan selokan sekitar rumah warga harus dijaga, sehingga tidak ada nyamuk yang berkembang biak,’ harapnya. Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, pasien yang masuk di Puskesmas Benculuk setiap hari terus bertambah.

Kemarin, terlihat ada 13 pasien yang dirawat di Puskesmas. Dari jumlah pasien itu, yang Positif menderita DBD baru tiga orang, sedang selebihnya masih gejala. “Saya sudah mulai membaik, sekarang tinggal lemas,” cetus Nazwa, 10, salah satu pasien DBD asal Dusun Krajan, Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring.

Nazwa menyebut di rumahnya yang terkena DBD itu tidak hanya dirinya saja. Tapi, adiknya yang masih berumur enam tahun juga terkena serangan penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti itu. “Semoga saya dan adik saya cepat sembuh, biar bisa sekolah lagi,” katanya. (radar)