Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Cuaca Buruk, Pelabuhan Buka-Tutup

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

penyebrangan-ketapang-gilimanuk-buka-tutup

Terkena Angin, KMP Munic VII Melintang di Gilimanuk

KALIPURO – Cuaca buruk kembali menghantui wilayah daratan dan perairan Banyuwangi. Angin kencang disertai hujan kerap terjadi saat sore menjelang malam. Imbas angin kencang itu, jalur kapal Ketapang–Gilimanuk pun sempat ditutup Jumat  sore lalu (21/10).

Penutupan penyeberangan itu dilakukan demi keselamatan pelayaran kapal yang melayani  transportasi di Selat Bali itu. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Ketapang, Ispriyanto, mengatakan angin kencang saat ini memang sedang  menghantui Selat Bali.

Pada Jumat sore lalu pihaknya terpaksa menutup jalur pelayaran  Ketapang–Gilimanuk karena kecepatan angin di tengah laut  cukup tinggi, yakni 32 knot. ”Awal hanya mendung kemudian disusul angin yang kencang sekali. Ini berbahaya bagi pelayaran,” kata Ispriyanto.

Dia menambahkan, sistem buka-tutup pelabuhan Jumat lalu diberlakukan sejak pukul 15.15  hingga pukul 15.45. Meski penutupan pelabuhan bisa dibilang cukup lama, yakni hingga setengah jam, tapi hal itu tidak sampai membuat kemacetan kendaraan  di sekitar pelabuhan.

Para  pengguna jasa pelayaran terlihat tetap bersabar menunggu hingga cuaca benar-benar stabil. Menurutnya, angin yang berembus di Selat Bali normalnya di bawah 15 knot. Jika suatu hari nanti angin kencang kembali melanda Selat Bali hingga mencapai kecepatan di atas 15  knot, tentu pihak pelabuhan akan  kembali menutup Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk sementara sampai cuaca kembali normal.

”Ini sudah SOP. Lebih baik terlambat datang daripada tidak datang sama sekali,” tandasnya. Sementara itu, imbas dari cuaca buruk yang melanda Selat Bali itu juga hampir membuat satu kapal yang melayani rute pelayaran Ketapang–Gilimanuk celaka.

Kapal Motor Penumpang (KMP) Munic VII dilaporkan kandas di perairan Gilimanuk saat hendak sandar di dermaga Pelabuhan Gilimanuk akibat cuaca buruk. Persitiwa itu terjadi  sekitar pukul 19.00 Jumat malam  (21/10). Saat itu kapal yang membawa beberapa kendaraan  itu hendak  menepi ke dermaga.

Tiba-tiba  angin kencang melanda wilayah perairan Gilimanuk. Kencangnya angin membuat kapal melintang hingga kandas di perairan yang dangkal. ”Alhamdulillah sudah dievakuasi. Selain karena perairan di Gilimanuk yang memang dangkal, kapal itu melintang  disebabkan angin kencang,” jelas Ispriyanto.

Sekadar diketahui, KMP Munic VII kandas di perairan Gilimanuk tidak hanya terjadi sekali ini. Sepekan lalu KMP Munic VII juga dilaporkan kandas di perairan Gilimanuk. Kandasnya kapal di dekat dermaga saat itu bukan  karena cuaca buruk, tapi karena kurang lihainya nakhoda kapal saat hendak menyandarkan kapal di pelabuhan. ”Kalau yang sepekan lalu itu karena faktor nakhoda,” pungkasnya. (radar)