BLIMBINGSARI- Nurma Yunita, 31, asal Dusun Jatisari, Desa Bomo, Kecamatan Blimbingsari, ini cukup kreatif. Ibu satu anak itu mampu menyulap daun pepaya menjadi barang yang cukup berharga. Sejak 10 tahun lalu, ibu muda itu menjadikan daun pepaya menjadi bahan untuk rokok herbal. Dan harganya ternyata juga luar biasa, untuk satu kilogram bisa tembus Rp 15 ribu.
“Saya sudah 10 tahun memproduksi daun pepaya jadi rokok herbal,” cetus Nurma Yunita. Yunita menyebut cukup mudah dalam memproduksi daun pepaya ini. Caranya, daun pepaya yang masih muda dengan warna kekuningan dirajang sampai kecil-kecil. Selanjutnya dipanaskan hingga kering.
“Lalu disemprot dengan air gula yang sudah direbus,” terangnya. Usai disemprot pakai air gula, daun pepaya dilipat seperti melipat baju dan dikemas dengan dimasukkan dalam plastik besar. “Mengolah daun pepaya itu hampir sama dengan mengolah tembakau, hanya saja tembakau dikeringkan pakai idek, kalau daun pepaya dijemur pakai terpal lalu diurai sampai merata, ” ungkapnya.
Daun pepaya hasil produksinya, oleh Yunita bisanya disetor ke sejumlah pabrik rokok yang ada di Semarang dan Surabaya. “Daun pepaya ini selain untuk rokok herbal, juga untuk jamu atau obat herbal,” katanya seraya menyebut kalau dirinya juga memproduksi tembakau.(radar)