Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dekranas Bantu Sembako Pelaku UMKM

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: banyuwangikab

BANYUWANGI – Aksi solidaritas terus bermunculan di tengah pandemi corona ini. Salah satunya datang dari Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang menyalurkan bantuan kepada sejumlah UMKM di Banyuwangi. 

Dilansir dari banyuwangikab.go.id, Ketua Dekranasda Kabupaten Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bahwa dekranas pusat telah mengirimkan sejumlah paket sembako kepada daerah untuk disalurkan ke UMKM lokal.

Paket sembako itu diharapkan bisa meringankan beban para UMKM yang terimbas mewabahnya Covid-19. 

“Sudah kami serahkan kepada umkm. Sektor ekonomi kreatif pastinya terimbas. Semoga ini bisa meringankan mereka,” kata Dani, biasa disapa. 

Penyerahan sembako yang dilakukan beberapa hari lalu itu, dihadiri pula Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Minuk Yusuf Widyatmoko, dan istri Kapolresta Banyuwangi, Ny Diah Arman Asmara. 

Dani mengaku telah mengajak seluruh UMKM untuk mulai menyiasati kondisi lesu saat ini. Salah satunya dengan melakukan penjualan online dan beralih produksi yang sedang dicari pasaran. 

“Banyak UMKM yang telah beralih membuat APD maupun masker. Mereka ada yang menerima pesanan online maupun dari pemerintah. Ada juga yang terus gencar berjualan makanan online,” kata Dani. 

Sementara itu, Ketua Asosiasi Kuliner, Kaos, Kerajinan, Aksesoris  dan Batik(AKRAB) Banyuwangi, Samsuddin, yang mewakili para pelaku UMKM menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang diberikan.

“Terima kasih atas perhatiannya. Bahkan pemkab juga telah memberikan kami pekerjaan berupa pemesanan pengerjaan masker dan pembuatan Alat Pelindung Diri (APD),” kata Samsudin.

Samsudin mengaku, pelaku UMKM saat kondisi seperti ini mengaku juga membutuhkan perputaran modal usaha.

“Adanya pesanan dari banyak pihak ini sangat membantu roda ekonomi kami berputar,” jelasnya. 

Samsudin adalah pelaku UMKM di bidang batik. Semenjak wabah corona, dirinya dan beberapa UMKM batik lainnya sudah tak lagi bisa berproduksi. Untuk menyiasati kebutuhan sehari-hari, dia banting setir menjual kue secara online. 

“Jual kue online. Karena batik lagi sepi. Dan alhamdulillah, masih bisa bertahan sampai sekarang,” pungkasnya.