Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Delapan Kepala Daerah Kunjungi Banyuwangi

Foto: banyuwangikab
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: banyuwangikab

BANYUWANGI – Sebanyak 8 kepala daerah mengunjungi Banyuwangi di akhir pekan ini. Ada yang datang dari Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi.

Dilansir dari banyuwangikab, mereka bersama para jajarannya datang untuk mengetahui pengembangan pariwisata, pelayanan publik, dan berbagai program inovatif lainnya.

Mereka adalah Bupati Pandeglang Banten Irna Narulita, Bupati Barito Kuala Kalimantan Selatan Nooemilyani AS, Bupati Karawang Jawa Barat Cellica Nurrachadiana, Bupati Enrekang Sulawesi Selatan Muslimin Bando, dan Bupati Tulang Bawang Lampung Winarti.

Ada pula Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto, Walikota Palangkaraya Fairid Naparin, dan Wakil Walikota Bontang Basri Rase.

Bupati Pandeglang bahkan mengajak sejumlah jajaran forum pimpinan daerah, kepala dinas, hingga penyuluh pertaniannya.

“Ini yang memicu dia membawa rombongan besar ke Banyuwangi karena terinspirasi dengan berbagai prestasi Banyuwangi, baik di skala nasional maupun internasional,” ungkap Bupati Irna.

Dia mengaku iri dalam hal positif ke Banyuwangi. Ina ingin ditulari virus ujung Jawa yang berprestasi. Yang Timur sudah berprestasi, maka ujung Baratnya (Pandeglang) juga harus berprestasi pula.

“Untuk itu kami ingin belajar banyak hal di Banyuwangi,” imbuhnya.

Bupati Irna membeberkan bagaimana daerahnya dulu berupaya menggerakkan pariwisata daerah, namun kemudian datang musibah tsunami yang menghancurkan infrastruktur pariwisata.

“Kami ingin segera bangkit melakukan perbaikan, salah satunya langsung datang ke Banyuwangi untuk mempelajari programnya,” kata Irna.

Menurutnya, di Banyuwangi semua hal bisa dijadikan atraksi wisata. Bahkan selokan saja bisa jadi destinasi wisata.

“Tidak hanya pariwisata, kami juga ingin mengeksplorasi sektor lainnya karena dalam kunjungannya ini pihaknya membawa penyuluh pertanian juga. Banyak yang harus di contoh disini,” papar Irna.

Para kepala daerah tersebut, rata-rata mengaku ingin belajar pengelolaan pariwisata daerah. Seperti yang dilontarkan Bupati Barito Kuala yang mengungkapkan ingin belajar membuat event wisata di daerahnya. Begitu halnya Bupati Karawang dan Bupati Enrekang, Muslimin Bando.

“Pariwisatanya tengah booming, itu yang bikin kami penasaran. Bagaimana Banyuwangi bisa melakukan ini dengan segala kendala yang ada, lalu mereka bisa melakukan terobosan. Itu bikin kami datang ke mari,” tutur Muslimin.

Tak hanya pariwisata, mereka juga melakukan sharing penerapan e-government yang menjadi landasan pengembangan daerah. Seperti yang diungkapkan Bupati Tulang Bawang, Winarti yang tertarik dengan program pengembangan desa ‘Smart Kampung’.

“Kami sudah melihat Desa Ketapang Banyuwangi yang unggul bidang administrasi desanya. Ini membuka wawasan kami dan menjadi oleh-oleh yang berharga. Karena itu kami ingin segera melakukan MoU dengan Banyuwangi, apalagi program-program yang dimiliki selaras dengan program-program pro rakyat kami,” kata Winarti.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut hangat kedatangan para kepala daerah.

“Meski banyak yang datang ke Banyuwangi untuk belajar, namun kami juga terus berbenah,” ungkap Bupati Anas.

Selanjutnya, dia membagikan kiat pengembangan pariwisata. Dicontohkan Bupati Anas, bagaimana event pariwisata yang dibuat di Banyuwangi menyesuikan dengan trend yang ada. Pemerintah daerah juga menghidupkan budaya lokal.

“Selain tradisi sangat otentik yang membuat setiap daerah berbeda, tapi dengan menghidupkan budaya lokal akan membuat masyarakat guyub. Yang akhirnya bila mereka sudah senang, maka turut berpartisipasi untuk menyukseskan event itu,” ujar Bupati Anas.

Bupati Anas menambahkan, datangnya para kepala daerah ini akan menjadi momen bagi Banyuwangi untuk sharing banyak hal. Meski banyak prestasi yang diraih, namun Banyuwangi masih banyak tantangan yang harus dihadapi.

“Praktek baik dari daerah lain akan menjadi input bagi kami untuk mendapatkan solusi bagi permasalahan daerah,” tutur Bupati Anas.

“Kami ingin agar semua yang datang ke Banyuwangi, benar-benar menjadikan pertemuan ini sebagai sharing untuk perbaikan daerah. Kami pun sebaliknya. Kami tidak ingin, kegiatan ini hanya sekedar menjadi wisata birokrasi,” pungkasnya.