Sempat Bilang Nagih ke Genteng
ROGOJAMPI – Korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan warga di pinggir sungai dekat jembatan Kedung Growong, persawahan Dusun Balokan, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Restu Wahyu Bachtiar, 20, diduga sudah hilang sejak Jumat siang (20/5).
Jumat pagi (20/5) korban yang juga karyawan di Koperasi Serba Usaha (KSU) Mahkota (bukan KSU Bunga Mekar seperti berita sebelumnya), di Dusun Lateng, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, itu masih masuk kantor. “Pagi itu (Jumat) masih terlihat masuk kantor,” cetus Diana Pungki Lestari, 21, salah satu rekan korban di KSU Mahkota.
Seperti hari biasa, terang Diana, semua karyawan setiap pukul 07.00 sudah masuk kantor. Selanjutnya, pada pukul 07.30 banyak yang keluar untuk melayani para anggota. “Bachtiar itu PDL (petugas dinas luar). Setiap pagi setelah masuk kantor ya dinas luar,” terangnya.
Para karyawan yang dinas luar itu, terang dia, masuk kantor lagi sekitar pukul 16.00. Setelah menyelesaikan administrasi, mereka biasanya pulang sekitar pukul 19.00. “Saat semua masuk kantor pada Jumat sore (20/5), Bachtiar tidak terlihat,” ungkapnya.
Hingga pukul 19.00, terang dia, salah satu rekannya yang asli Dusun Krajan Kidul, Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, itu ternyata juga belum datang. Itu membuat karyawan lain bingung. Apalagi, saat HPnya juga tidak bisa dihubungi.
“HP tidak aktif. Bachtiar tidak titip pesan, semua jadi bingung,” terangnya. Karena ditunggu hingga malam tidak ada kabar, sejumlah karyawan mencoba mencari dengan mendatangi beberapa kenalan dan anggota KSU Mahkota. Tetapi, semua tidak ada yang mengetahui.
“Dicari sampai tengah malam,” ungkapnya. Pencarian itu dilanjutkan pada Sabtu pagi (21/5). Tetapi, semua tidak ada yang menemukan. Hingga akhirnya sekitar pukul 11.30 ada informasi penemuan mayat di persawahan Dusun Balokan, Desa Dasri. Karena terbungkus plastik, mayat itu belum bisa diketahui identitasnya.
“Lalu ada telepon ke kantor tentang identitas mayat. Kita ada yang ke kamar mayat RSUD Blambangan dan korban itu memang Bachtiar,” ungkapnya. Mendengar kepastian kabar itu, seluruh karyawan KSU Mahkota syock. Bahkan, sejumlah karyawan perempuan menangis histeris.
Betapa tidak, selama dua tahun bekerja sebagai PDL, korban dikenal sebagai sosok yang pendiam, tapi murah senyum dan humoris. “Anaknya masih muda, ganteng, pendiam, tapi humoris,” kenang Diana. Sebelum berangkat kerja Jumat pagi (20/5), korban memang terlihat tidak seperti biasa.
Saat itu dia tampak diam dan murung. Tetapi, Bachtiar tidak pernah bercerita apa pun jika punya masalah. “Saat itu sempat cerita akan operasi (menagih) nasabah ke wilayah Genteng,” jelasnya. Menurut Diana, selama ini wilayah kerja Bachtiar di daerah Banyuwangi Barat, seperti Kecamatan Genteng, Tegalsari, hingga Kecamatan Glenmore.
“Anggota Bachtiar itu cukup banyak, sampai ratusan orang,” cetusnya. Hal senada juga diungkapkan Dian Intan, 18. Rekan korban di KSU Mahkota itu menyampaikan, pada Jumat pagi (20/5) Bachtiar memang menunjukkan sikap berbeda.
“Bachtiar itu suka menyapa temannya, tapi pagi itu tidak,” katanya. Saat keluar untuk menemui anggota KSU Mahkota, jelas dia, Bachtiar naik motor Honda Supra warna hitam bernomor polisi P 4241 T. Barang yang dibawa ada lah HP android merek Asus dan promise (buku tagihan) anggota.
“Semua barang itu hilang, dan masih belum ditemukan,” terang nya. Atas kejadian itu, semua rekan korban berharap pelaku pembunuhan segera tertangkap dan dihukum seberat-beratnya. Apalagi, cara yang dilakukan dianggap sangat keji.
“Setahu saya, Bachtiar itu pendiam dan tidak pernah punya musuh,” jelasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, korban pembunuhan sadis ditemukan warga di Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Banyu wangi, Sabtu lalu (21/5). Korban diketahui bernama Restu Wahyu Bahtiar, 20, karyawan Koperasi Serba Usaha (KSU) Mahkota di Kecamatan Rogojampi.
Jenazah Bachtiar yang berasal dari Dusun Krajan Kidul, Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan. (radar)