Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dianggap Lebih Boros, Mesin Gas Bantuan Pemerintah Banyak Dijual

Rahman memasang mesin baru di kapalnya saat bersandar di Pelabuhan Muncar, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, kemarin (17/11)
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Rahman memasang mesin baru di kapalnya saat bersandar di Pelabuhan Muncar, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, kemarin (17/11)

MUNCAR – Bantuan 382 unit mesin bertenaga gas elpiji untuk para nelayan yang ada di pesisir Pantai Muncar, Kecamatan Muncar, ternyata banyak yang tidak dipakai. Sebab, mesin itu dianggap tidak efektif dan boros dibandingkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

Mesin bertenaga gas elpiji itu, juga tidak bisa diprediksi saat berlayar di tengah laut. Sehingga, meski mesin itu dibawa saat melaut, tapi tidak pernah dipakai. “Boros mas, saya sudah pernah memakai, sehari berlayar habis dua tabung,” ujar Marjuki, 55, nelayan asal Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar.

Karena dianggap tidak efektif, Marjuki mengatakan tabung gas hasil sumbangan itu kini banyak yang dijual. Selain itu, tabung gas juga ada yang dibuat untuk memasak di rumah. “Banyak yang sudah dijual,” ungkapnya.

Para nelayan, lanjut dia, banyak yang tidak bisa menggunakan mesin dengan bahan bakar gas elpiji, karena bingung bila menempuh jarak jauh, harus menyiapkan berapa tabung. “Kalau jaraknya dekat-dekat saja, bisa pakai gas, kalau jauh harus menyiapkan tabung yang cukup banyak,” terang bapak empat anak itu.

Nelayan lainnya, Tukirin, 57, asal Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, mengaku belum pernah memakai mesin baru bertenaga gas elpiji. Itu karena mesin yang lama yang menggunakan BBM jenis solar masih bisa dipakai. “Mesin yang lama masih bisa dipakai, yang baru disimpan dulu,” ujarnya.

Tukirin menegaskan mesin baru hasil bantuan dari pemerintah itu masih ada di rumahnya dan tidak dijual. Sebab, itu pemberian pemerintah dan harus dijaga dan dipakai. “Itu pemberian pemerintah, masak mau saya jual. Nanti bisa dipertanyakan oleh pihak yang berwajib,” cetusnya.

Seperti yang pernah diberitakan harian ini sebelumnya, para nelayan yang ada di pesisir Muncar, mendapat bantuan 382 unit mesin baru bertenaga gas elpiji pada Senin (2/10). Mesin untuk mencari ikan itu, diberikan pada nelayan yang tinggal di enam desa yang ada di Kecamatan Muncar, yakni Desa Ringin Putih, Kedung Ringin, Kedungrejo, Tembokrejo, Sumbersewu, dan Desa Kumendeng.

Mesin baru bertenaga gas elpiji untuk para nelayan Muncar itu,  bantuan dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi pada Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral RI. Pada Senin (2/10), semua mesin itu diserahkan pada nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Satelit, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar.

Para nelayan yang mendapatkan bantuan mesin baru itu, hanya yang terdata dan mempunyai kartu nelayan. Mesin dengan bahan bakar gas (BBG) itu, diharapkan bisa menghemat pengeluaran para nelayan dan meningkatkan penghasilannya. “Yang mendapat hanya para nelayan yang menggunakan bensin dan mempunyai kartu nelayan,” cetus petugas lapangan Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi, Srimulyani.

Bantuan mesin untuk nelayan bertenaga gas ini, terang dia, baru kali pertama di Banyuwangi. Makanya, jumlah nelayan dan mesin yang dibagikan tidak sebanding. “Tidak semua nelayan mendapatkan bantuan, kita pilih yang terdata,” katanya.

Kepala Produk Wiki Mesin BBG, Ayub Bagyo Putra, mengatakan mesin yang diberikan kepada para nelayan itu hasil kombinasi mesin bahan bakar minyak (BBM) dan BBG. Dengan menggunakan mesin gas itu, para nelayan bisa menghemat pengeluaran untuk bahan bakar. “Mesin tersebut kombinasi dari mesin sebelumnya,” terangnya. (radar)