Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Didik Anak Disiplin, Ajak Belajar di Samping WC Umum

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Yuliana menemani dua anaknya yang sedang belajar sambil menjaga WC umum di Pelabuhan Brak Kalimoro, Desa Kedungrejo, Muncar, kemarin (2-8).

 

PEREMPUAN itu terlihat duduk bersila di ranjang bambu yang ada di depan WC umum Pelabuhan Brak Kalimoro, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Sambil memegangi buku, matanya terus mengawasi kedua anaknya yang sedang membaca buku pelajaran sekolah.

Sesekali perempuan itu melihat WC umum yang pintunya tampak terbuka. Setiap ada orang yang berjalan di dekatnya untuk ke WC, langsung disambut dengan senyum ramah. Perempuan itu adalah Yuliana.

Janda dengan dua anak itu, sudah 12 tahun menjadi penjaga  WC umum. Saking lamanya menjadi penjaga WC umum di daerah pelabuhan itu, dia sampai hafal dengan orang- orang yang selama ini mampir.  Biasanya, Yuliana itu mulai  bertugas mulai pukul 06.00   hingga pukul 17.00.

“Sejak pagi hingga sore,” katanya.  Seharian berada di tempat tugasnya itu, Yuliana tetap memperhatikan kedua anaknya, M  Nukmanul Hakim, 10, dan Vania Jasvita Sera, 6. Untuk bisa memantau, kedua anaknya itu hampir setiap hari diajak ke pelabuhan.

“Ayo membaca terus, sebentar lagi baru boleh istirahat,”  kata Yuli kepada kedua anaknya. Yuliana yang telah dua tahun  ditinggal meninggal oleh suaminya, bekerja untuk mencari nafkah itu sangat penting. Tapi, mendidik anak untuk bisa belajar dengan baik juga sangat penting.  Sehingga, saat bekerja kedua   anak nya diajak sambil belajar.

“Dulu yang menjaga WC ini ibu saya, ibu meninggal saya ganti. Saat pertama menjaga WC, saya masih gadis,” ujarnya. Sebelum menjadi penjaga WC umum, Yuliana sempat berdagang  ikan. Tapi karena tenaganya yang  tidak kuat, terpaksa hanya fokus menjadi penjaga WC.

“Kalau  tidak dijaga, orang-orang banyak yang tidak mau membayar, saya menjaga ini juga harus setor ke KUD, belum bayar air juga,”  ungkapnya. Setelah fokus menjaga WC, Yuliana menikah dan dikaruniai  dua anak. Dua tahun lalu, suaminya itu meninggal.

“Sejak suami meninggal, anak-anak pulang sekolah langsung ke sini (WC umum Pelabuhan Brak Kalimoro),” terangnya. Agar di pelabuhan tidak hanya main-main, Yuliana selalu minta  pada kedua anaknya itu selalu   membawa buku bila ke Pelabuhan Brak Kalimoro.

“Anak-anak menemani saya bekerja sambil belajar. Saya itu seharian di sini (WC umum), anak-anak belajarnya juga di sini,” ungkapnya. Untuk menambah penghasilan, Yuliana sambil menjaga WC juga   membuka warung kopi dan makanan instan. Sebab, jika  hanya mengandalkan penghasilan  dari menjaga WC, itu tidak akan cukup.

“Tidak cukup kalau hanya dari menjaga WC,” cetusnya. Yuliana menyebut setiap bulan harus setor ke KUD sebesar Rp  300 ribu. Selain itu, juga harus membayar ke PDAM sebesar Rp  450 ribu.

“Kadang hasilnya itu kurang dan itu saya tutup sendiri, makanya saya jualan juga,” katanya. Selama menjadi penjaga WC umum, Yuliana sering menemukan orang yang tidak mau   membayar. Orang itu, langsung ditegur dan tetap harus membayar.

“Saya saja kalau pakai juga bayar,” ujarnya seraya menyebut warga yang menggunakan fasilitas di WC itu ditarik Rp 2.000.(radar)