Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Diguyur Hujan Sejak Pagi, Upacara Hari Pramuka Batal Digelar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Anggota-Pramuka-Siaga-tetap-ceria-meski-kegiatan-utama-upacara-Hari-Pramuka-di-lapangan-RTH-Maron-dibatalkan,-kemarin.

GENTENG-Gara-gara hujan deras, puncak peringatan Hari Pramuka ke-55 yang rencananya akan digelar upacara bendera di lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng batal digelar kemarin (14/8).

Upacara bendera yang akan diikuti oleh seluruh gus depan (Gudep) Pramuka se Kecamatan Muncar, itu rencananya akan dilaksanakan pukul 09.00. Tapi karena takut kehujanan, upacara tidak jadi dilaksanakan. “Upacara bendera tidak bisa dilaksanakan karena cuaca (hujan),” cetus panitia pelaksana Widiyanto.

Untuk kegiatan upacara itu, semua persiapan sudah lengkap. Tenda untuk tamu undangan dan ratusan balon yang akan dilepas sudah tersedia. Para undangan dan anggota Pramuka dari berbagai gudep yang akan ikut upacara, juga sudah berdatangan.

“Hujan deras turun sejak pagi,” katanya. Karena hujan itu, terang dia, sejumlah orang tua siswa yang mengantarkan anaknya untuk ikut upacara bendera  di lapangan RTH Maron, juga banyak  yang mengajak anaknya pulang lagi.

“Peserta upacara juga banyak yang pulang,” dalihnya. Meski upacara bendera itu gagal digelar, tapi amanat dari Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko, tetap dibacakan. Pembacaan amanat itu dilakukan oleh Camat  Genteng, M Nurrowi di tenda utama.

“Amanat dari ketua kwarcab tetap dibacakan,”  ujarnya.  Menurut Widiyanto, dalam rangka memperingati hari Pramuka itu upacara bendera bukan satu-satunya yang dilaksanakan. Sebelumnya, telah digelar tasyakuran, Musyawarah Pramuka Penegak  dan Pramuka Pandega Putra Putri (Muspanitra), dan pelantikan Kemampuan  Mahir Lanjutan (KML).

Sementara itu, menyikapi pembatalan upacara bendera dalam rangka hari Pramuka ini, anggota gudep hanya menurut  saja. Setelah oleh panitia upacara dibatalkan, mereka  juga langsung pulang. “Kami  hanya manut panitia,” cetus  ketua Gudep SMPN 4 Genteng, Joko Mulyono.

M  Joko mengaku saat berangkat   untuk mengikuti upacara bendera itu, telah membawa sekitar 80 anggota Pramuka. “Harusnya tempat upacara dipindahkan, tapi itu juga perlu waktu, panitia juga tidak mempersiapkan,” ucapnya. (radar)