Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Dijotos, Terjatuh, Akhirnya Tewas

BUKTI: Motor Honda Beat warna putih Nopol P 2344 ZE milik korban.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
BUKTI: Motor Honda Beat warna putih Nopol P 2344 ZE milik korban.

BANYUWANGI – Nahas menimpa Kholik Bahtiar, warga jalan Ikan Kembang Waru, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi. Pemuda berusia 23 tahun itu tewas karena mengalami pendarahan otak.

Ironisnya, pendarahan pada organ vital di kepala tersebut dipicu bogem mentah orang tidak dikenal yang mengakibatkan korban jatuh dari sepeda motor Sabtu malam lalu (27/10).

Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan koran ini menyebutkan, sesaat sebelum kejadian korban bersama delapan rekannya asyik nongkrong di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi.

Sejurus kemudian, kawanan pemuda itu berkeliling kota dengan menunggangi beberapa unit sepeda motor. Sekitar pukul 23.00, mereka melintas di jalan Widuri, Lingkungan Sukorojo, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, tepatnya di sekitar Hotel Warata. Kholik yang dibonceng seorang rekannya tiba-tiba dipukul orang tidak dikenal yang melintas dari arah berlawanan.

Akibatnya, korban terjatuh dari sepeda motor hingga terkapar di aspal jalan. Kuat dugaan, peristiwa itu dipicu ketersinggungan akibat beberapa rekan korban menarik menggeber sepeda motornya. Sementara itu, rekan-rekan korban yang mengetahui Kholik terkapar di aspal jalan langsung berusaha menolong. Tubuh korban langsung dievakuasi
ke rumah rekannya di Kelurahan Karangrejo.

Namun sayang, setelah ditunggu beberapa saat, korban tak juga siuman. Rekan korban lantas berinisiatif melarikan Kholik ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan sekitar pukul 01.00 dini hari kemarin (28/10). Bak disambar petir, beberapa rekan korban langsung terperangah ketika mendapat keterangan dari pihak rumah sakit bahwa ternyata Kholik sudah tidak bernyawa.

Dikonfirmasi saat berada di RSUD Blambangan, Kapolsek Glagah, AKP Jupriyadi membenarkan peristiwa yang mengakibatkan satu korban tewas tersebut. “Kita meminta otopsi dari pihak rumah sakit untuk mengetahui penyebab kematian korban,” ujarnya. Kapolsek Jupriadi mengatakan, hingga kemarin pihaknya masih “memburu” pelaku pemukulan yang mengakibatkan korban jatuh dari sepeda motor dan akhirnya tewas tersebut.

Dikatakan, untuk kepentingan penyelidikan, pihaknya sudah memintai keterangan sejumlah saksi. “Sepeda motor korban, yakni Honda Beat warna putih Nopol P 2344 ZE kita amankan sebagai barang bukti (BB),” paparnya. Dikonfirmasi terpisah, dokter bedah RSUD Blambangan, Solakhudin mengatakan, jika dilihat dari luar, tidak ada tanda-tanda mencolok di tubuh korban. “Hanya ada memar di pipi sebelah kanan.

Tetapi setelah dibuka, ada pendarahan di bawah kulit kepala bagian atas. Setelah dibuka lagi, ada pendarahan di selaput otak maupun di capsula internal otak,” kata dia. Dari hasil otopsi tersebut dapat disimpulkan, penyebab meninggalnya korban adalah pendarahan otak. “Jadi, penyebab meninggalnya (Kholik) karena bleeding atau pendarahan otak,” pungkas dokter Solakhudin. (radar)