Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dikelilingi Bukit, Pantai Rajegwesi Berombak Tenang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KECAMATAN Pasangaran ini tampaknya banyak menyimpan pantai-pantai yang begitu eksotik. Saat ini, tim ekspedisi jelajah sudah berada di Pantai Rejegwesi, Desa Sarongan, Kecamata Pesanggaran. Cukup jauh memang letak dari Pantai Rajegwesi ini.

Untuk menuju Pantai Rajegwesi, jarak yang yang harus di tempuh sekitar 20 Km dari pusat Kecamatan. Meski Jauh, banyak pengunjung ke sana karena memang pantai ini menyuguhkan pemandangan yang sangat eksotik.

Jka kami lihat pada alat GIobal Positioning System (GPS) yang kami bawa, pantai ini terletak pada titik koordinat 8,558`14 Lintang Selatan (LS) dan 1l3,936’87 Bujur Timur (BT). pantai ombak ini memiliki ombak kecil dibanding dibanding dengan ombak pantai selatan lainnya.

Banyaknya beberapa bukit dengan batu karang yang tinggi mengelilingi pantai yang mampu menahan gelombang Samudera Hindia, sehingga ombah  kecil. Nama Rajegwesi sendiri, menurut warga setempat, berkaitan dengan sistem pertahanan laut yang dibangun Jepang pada zaman dulu.

Kata Rajeg diambil dari Bahasa Jawa yang berarti tiang pancang. Sedangkan Wesi dalam bahasa Indonesia berarti Besi. “Dulu Jepang menancapkan tiang pancang di perairan Rajegwesi,” ujar Rohmat, 43, warga setempat.

Bebatuan dan bukit menjadi pemandangan yang sungguh menawan, dengan pasir bersih berwarna kecoklatan. Pantai ini tidak sama dengan pantai lain yang berada di satu kawasan pesisir pantai selatan yang pasirnya berwana putih bersih.

Warna air laut yang ada di Pantai Rajegwesi ini juga tergolong sangat bersih, dari kejauhan warnanya lebih kehijau-hijauan. Pemandangan lain dari pantai ini adalah dijadikannya sebagai pelabuhan  para nelayan tradisional yang sekaligus sebagai tempat  ikan.

Di sekitar pantai juga banyak perahu-perahu nelayan tradisional sedang sandar. ”Di sini mayoritas memang nelayan. Banyak ikan di sini, ada ikan tongkol, gurita, cumi-cumi, dan juga lobster,” tambah Rohmat. Semakin hari, Pantai Rajegwesi ini semakin banyak dikunjungi oleh warga.

Selain karena memang pemandangan yang begitu mempesona, Pantai  Rejegwesi juga merupakan pintu masuk untuk  menuju pantai lain, yakni Teluk Ijo dan Pantai Sukamade. Kebanyakan pengunjung yang datang di Pantai Rajegwesi ini adalah yang akan pergi ke Teluk Ijo dan Pantai Sukamade.

“Ke Teluk Ijo dari Rajegwesi bisa melalui akses laut dan darat. Kalau naik perahu biayanya Rp 35 ribu untuk satu orang.” terang Rohmat yang juga berprofesi sebagai nelayan ini. Jika waktu libur tiba, pengunjung yang tiba di  Rajegwesi bisa mencapai ribuan orang.

Banyaknya pengunjung ini juga menjadi berkah bagi warga setempat. Beberapa tahun terakhir warga setempat membentuk kelompok masyarakat untuk menunjang pariwisata di sekitar Pantai Rajegwesi. Salah satunya adalah menjadikan rumah warga sebagai home stay para wisatawan yang mengunjungi Pantai Rajegwesi.

Hingga saat ini, ada sekitar sembilan rumah warga yang bisa disewa untuk bisa ditinggali oleh pengunjung. Biaya sewa juga tidak terlalu mahal, dan bisa dikatakan sangat murah. Untuk satu orang, pemilik rumah mematok harga Rp 60 ribu untuk menginap satu hari.

Jangan salah, meski murah dan harus kumpul dengan pemilik rumah, para pengunjung yang menginap di home stay tetap memiliki ruang sendiri untuk beristirahat.  Kamar para pengunjung juga tampak lebih bagus daripada kamar pemilik rumah.

Berkeramic, ada kamar mandi, tempat tidur, lemari dan lain sebagainya. layaknya sebuah hotel lah. Selain itu, dengan biaya Rp 60 ribu per orang, pengunjung juga dapat jatah sarapan  dari pemilik rumah. “Dengan adanya home stay ini, para pengunjung yang datang tidak hanya sekadar bisa menikmati pantai.

Tapi juga bisa merasakan bagaimana enaknya bermalam disebuah desa yang sangat jauh dari kota ini,” kata Samsul Arifin, 45, salah satu pengurus home stay.  Samsul menambahkan, Tidak hanya wisatawan lokal saja yang datang ke Pantai Rajegwesi.

Wisatawan mancanegara juga banyak yang datang ke pantai ini. Tidak sedikit juga banyak turis yang menginap dirumah-rumah warga. Namun, tampaknya banyaknya kehadiran wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang di Pantai Rajegwesi  dengan Sumber Daya Manusia (SDM)  yang mumpuni.

Warga juga menyadari hal itu. Menurul Slamet, warga sekitar Pantai Rajegwesi masih tergolong tertinggal. Masih banyak warga setempat yang tidak mengerti Bahasa Inggris. Dia dan teman-teman lainnya kadang juga kesulitan dalam hal komunikasi apabila ada turis mancanegara yang datang.

Padahal, komunikasi yang baik dengan turis dirasa sangat penting bagi warga. “Yang bisa bahasa Inggris cuma sedikit. Inginnya warga itu pemerintah bisa memberikan pelatihan Bahasa Ingris kepada kita ini, biar kita komunikasi dengan turis enak,” harap Slamet. (radar)